Bisnis.com, JAKARTA – Ambisi Xiaomi untuk masuk ke pasar mobil listrik ternyata tidak bisa disepelekan. Tak butuh lama bagi perusahaan ponsel pintar asal China untuk merealisasikan mimpinya.
Setelah mengumumkan investasi senilai US$10 miliar untuk memproduksi mobil listrik pada Maret lalu, Xiaomi memastikan pembangunan pabrik mobil listriknya di Administrative Committee of Beijing Economic-Technological Development Area atau yang biasa dikenal sebagai E-Town di Beijing.
Dilansir CGTN, Sabtu (27/11/2021), pabrik tersebut diperkirakan mampu memproduksi 300.000 mobil listrik secara tahunan.
Pabrik tersebut akan dibangun dalam dua tahap dan Xiaomi juga akan membangun kantor pusat mobil listrik, divisi penjualan, dan kantor riset utama di kawasan yang sama. Sebelumnya, CEO Xiaomi Lei Jun menargetkan produksi secara massal dimulai pada 2024.
Xiaomi mengungkapkan dalam laporan keuangannya kuartal lalu bahwa proyek mobil listriknya berjalan lancar yang didukung lebih dari 500 staf.
China telah menjadi pasar mobil listrik dunia beberapa dekade terakhir dan terus menarik investasi dari dalam dan luar negeri.
Selain Xiaomi, produsen mobil listrik lokal lainnya yakni Nio Inc. dan Xpeng Inc., serta produsen luar negeri Tesla Inc. terus memacu produksinya di China.
Berdasarkan data China Association of Automobile Manufacturers, penjualan mobil listrik mencapai 2,54 juta unit selama 10 bulan terakhir, naik 180 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
E-Town yang berlokasi di Distrik Daxing merupakan rumah bagi perusahaan teknologi di Beijing. Saat ini, kawasan ini menjadi tuan rumah bagi perusahaan dengan industry masa depan mulai dari mobil listrik, bioteknologi, robot, dan manufaktur cerdas.