Bisnis.com, SOLO - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan mengenai pengusiran dirinya di Aksi Kamisan Semarang.
Moeldoko menyampaikan, saat itu dirinya mendapat laporan dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bahwa di luar hotel ada demo menyuarakan HAM di Indonesia.
"Oke Saya putuskan Saya akan datang. Kebetulan pak Beka dari Komnas HAM juga hadir. Saya, pak Wali Kota dan pak Beka hadir bersama-sama di sana (Aksi Kamisan)," kata Moeldoko dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Jumat (19/11/2021).
Dirinya kemudian mengaku bahwa kedatangannya dimaksudkan dengan tujuan ingin memahami apa yang menjadi persoalan masyarakat tentang HAM.
"Intinya saya ingin memahami apa yang sedang dia sampaikan kepada pemerintah atas berbagai persoalan HAM masa lalu,"
Moeldoko pun melihat spanduk massa dan mencoba untuk berbicara di dalam Aksi Kamisan tersebut.
Baca Juga
"Saya mencoba berbicara dengan mereka, tapi berbagai suara dari mereka tidak menginginkan Saya berbicara," lanjut Moeldoko.
Moeldoko pun akhirnya mundur karena menghormati apa yang diinginkan oleh massa.
Dalam keterangan resminya, politikus tersebut pun memberikan penjelasan mengenai Festival HAM yang sempat didemo oleh para peserta Aksi Kamisan.
"Bahwa di dalam Festival HAM itu sesungguhnya adalah, kita ingin mengangkat berbagai inovasi dan inisiatif baru di pemerintah daerah untuk menjaga dan memajukan tentang persoalan-persoalan HAM," jelas Moeldoko.
Tak hanya menilik persoalan masa lalu, lanjutnya, namun di dalam Festival tersebut juga dilakukan penataan persoalaan HAM masa depan oleh pemerintah.
"Saya ingin juga meegaskan bahwa pemerintah tidak menghindari dari persoalan HAM. Tidak menutup mata dan telinga, tetapi tetap memberi kepedulian untuk menyelesaikan persoalan tersebut,"
Ia pun menegaskan bahwa kedatangannya adalah karena adanya bentuk kepedulian terhadap HAM dan rakyat.