Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku masih khawatir saat memberi izin kepada dua anaknya yang berumur 3 dan 4 tahun menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, konsekuensi tumbuh kembang anak lebih penting.
“Saya tahu setiap kali anak saya datang sekolah mungkin terpapar, tapi bagi semua yang mengerti kondisi Covid-19 sekarang dan mengerti seberapa pentingnya PAUD, saya memilih menerima risiko dan konsekuensi tersebut, karena konsekuensi yang satu lagi (tumbuh kembang) bisa lebih parah lagi dan permanen. Ini saya sampaikan sebagai orang tua,” ujarnya dalam Hari Inspirasi OASE yang disiarkan di Youtube Kemendikbudristek, Kamis (4/11/2021).
“Kita memang takut anak terpapar Virus Corona. Itu memang membuat saya susah tidur tiap malam,” ujarnya.
Menurut Nadiem, selama melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah, terdapat perbedaan perilaku untuk yang sudah menjalankan PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Siswa yang masih mengikuti PJJ belum memiliki percaya diri, sementara yang ikut PTM bisa berkomunikasi dengan baik.
Begitu juga dengan anaknya yang saat itu belum PTM, kata Nadiem, mereka sulit diatur. Setelah mulai PTM, anak-anaknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Baca Juga
“Dalam waktu 1 minggu, anak-anak saya perilakunya menjadi berubah. Jadi jauh lebih manis, menurut, bahagia, tidak melawan-melawan,” tutur eks bos Gojek itu.