Bisnis.com, JAKARTA--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin menyatakan telah menyetujui vaksin Covid-19 buatan India Bharat Biotech untuk penggunaan darurat sehingga membuka jalan bagi vaksinasi di sejumlah negara miskin.
Daftar penggunaan darurat akan memungkinkan Bharat Biotech untuk mengirim vaksin yang dikenal sebagai Covaxin ke negara-negara yang mengandalkan keputusan dari WHO. Selain itu pendaftaran tersebut juga bisa membantu jutaan orang India yang telah menerima suntikan untuk bepergian ke luar negeri sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (4/11/2021).
Grup penasihat teknis WHO telah memutuskan bahwa manfaat Covaxin secara signifikan lebih besar daripada risikonya dan memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap Covid-19.
Kelompok penasihat membuat keputusan tentang Covaxin minggu lalu, tetapi telah meminta klarifikasi tambahan dari Bharat Biotech sebelum melakukan penilaian risiko-manfaat akhir untuk penggunaan vaksin global itu.
Covaxin juga telah dikaji oleh Kelompok Penasihat Strategis WHO yang merekomendasikan penggunaannya dalam dua dosis dengan interval empat minggu pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.
Vaksin produk Bharat Biotech adalah vaksin ketujuh yang mendapatkan dukungan WHO setelah Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan vaksin buatan China dari Sinovac Biotech dan Sinopharm.
Baca Juga
Persetujuan WHO juga dapat membuka jalan bagi India untuk memberikan pasokan ke upaya berbagi vaksin global Covax yang dipimpin bersama oleh WHO dan bertujuan untuk memberikan akses yang adil ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.