Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pandjaitan Sebut Tidak Ambil Untung dari Bisnis PCR

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi menyebut bahwa Luhut Pandjaitan tidak mengambil untung dari bisnis PCR yang diinisiasi bersama Grup Andika, Adaro.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya tidak mengambil keuntungan dari bisnis polymerase chain reaction (PCR).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021). Dikatakan, Luhut tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia.

Bahkan, partisipasi melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lainnya untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.

Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.

“Kenapa bukan menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia adanya dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang kita sembunyikan di situ,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (3/11/2021).

Dijelaskan, GSI tidak bertujuan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Adapun, perusahaan tersebut memang bergerak di bidang kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis.

Dia melanjutkan, hingga saat ini, tidak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya.

Keuntungan GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan, termasuk di Wisma Atlet.

“Luhut selama ini juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga makin terjangkau untuk masyarakat. Ketika kasus menurun, dia juga menjadi pihak yang mendorong penggunaan tes antigen,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper