Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Penyerangan 'Joker' di Kereta Bawah Tanah Jepang, Pelaku Sengaja Ingin Dihukum Mati

'Joker Jepang' yang melakukan penyerangan terhadap setidaknya 17 orang di kereta bawah tanah mengaku sengaja ingin dihukum mati dengan membunuh seseorang.
Tangkapan layar video detik-detik pengerangan 'Joker Jepang' di kereta bawah tanah setelah menyemprotkan minyak dan membakar gerbong kereta/ABCNews
Tangkapan layar video detik-detik pengerangan 'Joker Jepang' di kereta bawah tanah setelah menyemprotkan minyak dan membakar gerbong kereta/ABCNews

Bisnis.com, SOLO - Seorang pria berpenampilan seperti Joker melakukan serangkaian penyerangan berupa penusukan dan pembakaran.

Aksinya tersebut dilakukan di kereta bawah tanah Tokyo pada Senin (1/11/2021).

Setidaknya ada 17 orang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh 'Joker Jepang' ini.

Dari rekaman yang beredar, penumpang berlarian keluar gerbong serta menjauh dari api dan memanjat keluar dari jendela kereta.

Polisi mengatakan seorang pria berusia 20-an ditangkap di tempat kejadian. Adapun, laporan media lokal menunjukkan dia mengenakan kostum Joker saat Halloween tiba.

"Saya pikir itu adalah aksi Halloween," kata seorang saksi kepada surat kabar Yomiuri tentang serangan itu seperti dikutip BBC.com, Senin (1/11/2021).

Dia kemudian mengaku melihat pria itu mulai mengeluarkan pisau panjang sambil berjalan perlahan. Pelaku kemudian menyemprotkan cairan bening di sekitar kereta sebelum membakarnya.

Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo menyatakan tiga orang terluka parah, sedangkan media lokal melaporkan seorang pria tua tidak sadarkan diri setelah ditikam dalam serangan itu.

Pelaku kemudian dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan percobaan pembunuhan yang menyebabkan setidaknya 17 orang dilarikan ke rumah sakit.

Seorang juru bicara, dilansir dari AFP, mengatakan bahwa 'Joker Jepang' sengaja ingin dihukum mati dengan membunuh seseorang.

Insiden tersebut terjadi karena adanya rasa kekaguman tinggi terhadap Joker.

Dia mengatakan, dirinya "gagal dalam pekerjaan dan pertemanan lalu ingin mati tetapi tidak bisa mati sendiri".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper