Bisnis.com, SOLO - Mahasiswa D4 K3 Sekolah Vokasi Uns dinyatakan meninggal dunia pada Senin (25/10/2021) saat mengikuti diklat Resimen Mahasiswa (Menwa).
Gilang Endi dibawa ke rumah sakit pada Senin dini hari oleh panitia diklat.
Sebelumnya, warga Karangpandan tersebut meminta izin keluarga untuk mengikuti diklat Menwa yang mengharuskan dirinya bolak-balik rumah dan kampus. Diklat tersebut dilaksanakan di kampus pada Minggu (24/10/2021).
Setelah itu pada Senin, keluarga dikabari bahwa Gilang meninggal dunia.
Menurut kesaksian keluarga, jenazah Gilang terlihat lebam di bagian wajahnya. Karena ada yang aneh, keluarga pun meminta pihak rumah sakit untuk melakukan autopsi.
Pihak Menwa pun tak memberikan keterangan apapun kepada keluarga Gilang atas apa yang terjadi.
Baca Juga
Terbaru, kesaksian saudara Gilang di sebuah kolom komentar di Instagram menjadi viral di Twitter.
Tangkapan layar komentar tersebut diunggah oleh akun Twitter @UNSfess_ pada Selasa (26/10/20210 pagi.
Netizen bernama Novarina Ekapuri tersebut mengaku bahwa ada yang janggal dalam kematian Gilang Endi.
"Adik sepupu saya @gilangendi_saputra berangkat diklat dlm keadaan sehat walafiat. Tidak punya penyakit bawaan. Lalu tiba2 Senin sekitar jam 1/2 2 dini hari 2 orang mahasiswa UNS datang ke rumah mengabarkan kalau adik saya masuk RS, tanpa ada penjelasan mengenai sakit apa & kenapa," tulis akun @novarina_ekaputri.
Keluarga Gilang pun hanya menunggu di luar ruangan IGD sampai diberitahu bahwa keadaan Gilang sudah tak tertolong.
Kemudian, Novarina mengatakan bahwa kematian Gilang dalam surat keterangan dituliskan meninggal dunia pada Minggu (24/10/2021).
"Padahal di surat keterangan kematian, jelas disebutkan Gilang meninggal Minggu pukul 22 & sampai RS sudah dalam keadaan meninggal,"
Tim dokter dari Polres Surakarta mengatakan, Gilang sudah meninggal lebih dari 24 jam.
"Logikanya gimana ini hei panitia diklat @menwa_uns? Berarti Gilang meninggal di lokasi atau di perjalanan atau di mana? Dari waktu yang sudah saya sebutkan tadi, teman2 semua pasti bisa menganalisa sendiri," lanjut Novarina.
Menurutnya, pihaknya hanya ingin mengetahui kronologi yang jelas dan jujur dari pihak panitia. Dirinya pun mengaku kesal dengan Menwa yang sengaja menghindar dari kasus ini.
Ia pun meminta semua pihak untuk menolong keluarga mengawal kasus Gilang Endi sampai tuntas.
-11fess WDYT? pic.twitter.com/TKMQL6P9Wa
— BACA RULES?UNS MENFESS (@UNSfess_) October 26, 2021
Di sisi lain, terdapat juga komentar yang melibatkan kejadian diklat dengan hal mistis.
Namun hal tersebut langsung mendapat reaksi negatif dari netizen.
Netizen bernama akun @emiliana*** menuliskan komentar bahwa pihak UNS hanya memberikan izin terbatas terkait tempat diklat.
"Dari humas kampus udah bilang, ini diklat diizininnya di area sekitar kampus sampai kawasan Jurug (samping kampus) doang. Entah kenyataannya dibawa sampai mana ataupun diapain,"
Komentar tersebut pun dibalas oleh netizen lain yang mengatakan bahwa kesesuaian tempat harusnya menjadi pertimbangan utama panitia. Jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, maka panitia harus siap bertanggung jawab.
"Sop diksar yang paling utama adalah keseuaian tempat dengan izin yang diberikan/sepengetahuan pihak kampus atau pemerintah setempat (biasanya izin kades camar dan polisi) jika ada kejadian di tempat bisa langsung ditolong dan pihak tersebut berani tanggung jawab," tulis akun @_R12***
Menurutnya, kampus akan lepas tangan jika panitia tak melakukan kegiataan sesuai dengan izin yang diberikan.
"Kalo sampe lokasi kegiatan berbeda atau jadi makin jauh, pihak kampus/pemerintah setempat pasti lepas tangan orang izinnya di tempat A kok malah jadi di tempat B," lanjutnya.
Akun @emiliana*** pun kembali menjelaskan bahwa hingga saat ini pihak kampus masih melakukan investigasi.
Hingga kini, pihak Menwa UNS belum memberikan keterangan apapun soal kejadian yang tengah viral di media sosial ini.
Akun sosial media Menwa UNS pun menonaktifkan komentar setelah kejadian ini viral.