Bisnis.com, JAKARTA - Komite Senat Brasil merekomendasikan 10 dakwaan atas Presiden Jair Bolsonaro, termasuk atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena kegagalannya dalam penanganan pandemi Covid-19, menurut laporan yang dipublikasikan media lokal.
Setelah enam bulan persidangan, dengan kesaksian yang emosional dan pengungkapan bukti yang mengerikan, Komite Penyelidikan Senat merekomendasikan dakwaan atas sekitar 60 orang, termasuk lima menteri atau mantan menteri, dan tiga putra Bolsonaro.
Brasil adalah salah satu negara yang terkena dampak terburuk di dunia oleh pandemi Covid-19 dengan lebih dari 600.000 kematian seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (21/10/2021).
Bolsonaro telah berulang kali mengecilkan keberadaan Virus Corona dan menyebutnya "flu kecil" pada satu kesempatan dan mendorong perawatan yang menurut para ilmuwan tidak efektif.
Dia bahkan mencemooh tindakan penguncian untuk memperlambat penyebaran selain menentang vaksinasi.
Renan Calheiros, senator berhaluan tengah yang merupakan penulis utama laporan setebal 1.200 halaman itu, akan membacanya di Kongres hari ini.
Baca Juga
Dia akan meminta Bolsonaro didakwa dengan kejahatan yang "disengaja" termasuk "perdukunan" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Namun, dia mencabut tuntutan pada menit terakhir atas tuduhan "pembunuhan" dan "genosida", setelah beberapa pertikaian di dalam panel.
Laporan itu mengatakan bahwa komite telah "mengumpulkan bukti bahwa pemerintah federal bertindak lambat dalam memerangi pandemi Covid-19 dan dengan sengaja memaparkan penduduk pada risiko nyata infeksi massal.
Meskipun tuduhannya serius, namun prosesnya mungkin hanya simbolis, karena Bolsonaro mendapat dukungan Kongres yang cukup untuk menghindari proses pemakzulan.
Demikian juga dengan Jaksa Agung Augusto Aras, sekutu yang ditunjuk oleh Bolsonaro, akan melindunginya dari dakwaan apa pun.
Bolsonaro, yang akan menghadapi pemilihan umum ketat tahun depan, telah menolak laporan komite itu dan menyebutnya sebagai "topeng."
"Laporan ini akan tampak seperti sebuah kalimat, tetapi pemerintah tenang. Anda dapat mengkritik sikap presiden, tetapi tidak memberatkannya," kata Fernando Bezerra, kepala blok parlemen pendukung pemerintah di Senat kepada situs web Uol.