Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Dua Tahun Berlalu, China Siap Menguji Asal Covid-19

China akan menguji puluhan ribu sampel bank darah dari kota Wuhan sebagai bagian dari penyelidikan asal-usul Covid-19.
Tenaga medis dengan alat pelindung diri menghadapi warga yang mengantre untuk uji asam nukleat di sebuah halaman perumahan, menyusul kasus impor Covid-19 dari negara tetangga Myanmar, di kota perbatasan Ruili, prefektur Dehong, provinsi Yunnan, China, Rabu (16/9/2020)./Antara-Reutersrn
Tenaga medis dengan alat pelindung diri menghadapi warga yang mengantre untuk uji asam nukleat di sebuah halaman perumahan, menyusul kasus impor Covid-19 dari negara tetangga Myanmar, di kota perbatasan Ruili, prefektur Dehong, provinsi Yunnan, China, Rabu (16/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - China akan menguji puluhan ribu sampel bank darah dari kota Wuhan sebagai bagian dari penyelidikan asal-usul Covid-19.

Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya seruan untuk transparansi atas munculnya virus. Seorang pejabat China mengatakan penyimpanan hingga 200.000 sampel itu termasuk yang berasal dari beberapa bulan menjelang penutupan tahun 2019.

Panel penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut sampel itu sebagai kemungkinan sumber informasi penting yang dapat membantu menentukan kapan dan di mana virus pertama kali menyeberang ke manusia.

Sampel itu disimpan di Pusat Darah Wuhan dari sejumlah besar populasi di kota China di mana SARS-CoV-2 diperkirakan pertama kali menginfeksi manusia.

Sampel dari bank darah itu telah disimpan selama dua tahun, kata pejabat China. Sampel itu diperlukan sebagai bukti dalam tuntutan hukum apa pun terkait dengan donor darah dari mana mereka berasal.

Setelah masa tunggu dua tahun akan segera berakhir pada Oktober dan November, sebagian besar ahli berpikir virus itu pertama kali dapat menginfeksi manusia.

Seorang pejabat dari Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa persiapan pengujian saat ini sedang berlangsung. Menurutnya, pengujian yang dikonfirmasi akan dilakukan setelah batas waktu dua tahun tercapai sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (13/10).

"Hal ini ini memberikan sampel real time terdekat di dunia yang pernah kami lihat untuk membantu kami memahami waktu kejadian wabah," kata Yanzhong Huang, ahli kesehatan global pada Council on Foreign Relations.

Profesor epidemiologi di Universitas Columbia, Maureen Miller mengatakan sampel tersebut benar-benar akan berisi petunjuk penting. Dia mendesak China untuk mengizinkan para ahli asing untuk mengamati prosesnya.

"Tidak ada yang akan percaya hasil apa pun yang dilaporkan China kecuali setidaknya ada pengamat yang memenuhi syarat," ujarnya.

Kepala tim China yang mengerjakan investigasi untuk WHO, Liang Wannian pertama kali mengatakan dalam konferensi pers pada Juli bahwa China akan menguji sampel dan begitu para ahli China mendapatkan hasilnya, mereka akan mengirimkannya ke pakar China dan asing.

Liang mengatakan sampel berasal dari kantong darah donor yang ditutup rapat dan kemudian disimpan. Para ahli China telah membuat beberapa penilaian dan evaluasi pada metode pengujian dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan setelah berakhirnya batas waktu dua tahun.

Sampel tersebut jika disimpan dengan benar akan mengandung tanda-tanda penting dari antibodi pertama yang dibuat oleh manusia untuk melawan penyakit tersebut, kata para ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper