Bisnis.com, JAKARTA – Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI) sekaligus peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, Bisuk Abraham Sisungkunon mengatakan, bahwa masyarakat belum siap meninggalkan plastik kemasan sekali pakai ke material lain yang ramah lingkungan.
“Cukup banyak konsumen yang merasa kurang aman kalau misalkan produk itu tidak dibungkus plastik,” katanya dalam diskusi daring, dikutip dari YouTube Pawai Bebas Plastik, Kamis (7/10/2021).
Padahal, sambung Bisuk, hasil sebuah survei hingga beberapa diskusi yang dilakukan oleh LPEM UI bersama sejumlah pelaku usaha, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai (PSP) juga diamini oleh para pelaku usaha.
Hasil sebuah survei terhadap 88 pelaku usaha di DKI Jakarta pada Mei lalu menunjukkan para pelaku usaha tidak keberatan mengganti kemasan PSP ke material lain yang lebih ramah lingkungan, meski mengalami sedikit kerugian.
Pelaku usaha tersebut berada di tiga sektor yaitu manufaktur; perdagangan besar dan eceran; dan makanan dan jasa minuman dan minuman.
“Hasil survei menunjukkan bahwa mereka mengalami kerugian, tapi tidak signifikan atau masih dalam batas toleransi tapi mereka tetap mau melakukannya,” katanya.
Baca Juga
Dengan demikian, yang menjadi tantangan adalah edukasi kepada konsumen terkait isu PSP ini.
“Peran sosialisasi ini menjadi penting kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya pengurangan plastik sekali pakai,” katanya.