Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusuhan Yahukimo Libatkan Dua Suku, Dipicu Kabar Kematian Bupati

Pemicu penyerangan diduga soal berita duka yang diterima oleh masyarakat Suku Kimyal atas meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup M.A.
Gedung sekolah, rumah guru dan gedung lama puskesmas Mayuberi, di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, tinggal menyisakan puing setelah dibakar hingga rata dengan tanah oleh KKB pada Minggu (2/5/2021)./Antara/HO/Humas Polda Papua
Gedung sekolah, rumah guru dan gedung lama puskesmas Mayuberi, di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, tinggal menyisakan puing setelah dibakar hingga rata dengan tanah oleh KKB pada Minggu (2/5/2021)./Antara/HO/Humas Polda Papua

Bisnis.com, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan kerusuhan di Papua bermula ketika masyarakat Suku Kimyal menyerang masyarakat Suku Yali. Sejumlah bangunan rumah serta hotel dibakar.

Menurut Kamal, masyarakat Suku Kimyal juga membawa alat tradisional berupa panah dan parang, serta alat tajam lainnya ketika menyerang. 

Kamal menyatakan 52 orang diduga pelaku telah ditangkap dan masih diperiksa oleh penyidik.

Adapun pemicu penyerangan diduga soal berita duka yang diterima oleh masyarakat Suku Kimyal atas meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup M.A.

Polisi menyebutkan bahwa sedikitnya enam warga tewas dan 41 lainnya luka-luka dalam kerusuhan yang terjadi di Yahukimo, Papua

Dilansir dari Tempo, bentrokan antar warga terjadi pada 3 Oktober 2021 sekitar pukul 12.45 WIT. 

"Dari enam korban yang dinyatakan meninggal, satu di antaranya adalah pelaku. Sementara untuk 41 korban lainnya masih mendapat penanganan medis di RS Yahukimo," ujar Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa, Senin (4/10/2021)

Pasca kerusuhan, sekitar 1.000 orang warga kini masih mengungsi di Markas Kepolisian Resor Yahukimo. "Dan anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah kota maupun pinggiran Kota Dekai, agar situasi kembali kondusif," kata Kamal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper