Bisnis.com, JAKARTA - YouTube akan blokir semua konten anti-vaksin yang mengklaim bahwa vaksin dapat menyebabkan efek kesehatan kronis atau informasi yang salah tentang kandungan zat dalam vaksin
Perusahaan video online milik Alphabet juga melarang aktivis anti-vaksin terkemuka, menghapus beberapa saluran, ungkap laporan Washington Post pada Rabu (30/9/2021).
Kebijakan tersebut diungkapkan oleh mengutip Wakil Direktur Kepercayaan dan Keamanan Global YouTube Matt Halprin. Tokoh atau pakar yang terkena imbas aturan ini termasuk Robert F Kennedy Jr dan Joseph Mercola, yang telah lama menjadi tokoh terkenal dalam gerakan anti-vaksin.
Langkah itu dilakukan ketika YouTube dan raksasa teknologi lainnya seperti Facebook dan Twitter telah dikritik karena tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan penyebaran informasi kesehatan palsu di situs mereka.
Bahkan saat YouTube mengambil sikap yang lebih keras terhadap informasi yang salah, YouTube menghadapi reaksi keras di seluruh dunia.
Pada hari Selasa kemarin (28/9/2021), saluran berbahasa Jerman yang didukung media pemerintah Rusia RT dihapus dari YouTube, karena perusahaan mengatakan saluran tersebut telah melanggar kebijakan misinformasi Covid-19.
Baca Juga
Dilansir oleh Channel News Asia, Rusia menyebut langkah itu sebagai agresi informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam akan memblokir YouTube.