Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gatot Nurmantyo Tuding TNI Disusupi Pendukung PKI, Yunarto Wijaya: Tiap September Dia Manggung

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya tidak heran dengan sikap Gatot. Sebab, hal itu selalu dimainkannya tiap bulan September.
Pengamat Politik Yunarto Wijaya (kanan) bersama Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners  Vivian Secakusuma menjadi narasumber saat seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi, di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengamat Politik Yunarto Wijaya (kanan) bersama Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners Vivian Secakusuma menjadi narasumber saat seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi, di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding TNI telah disusupi pendukung PKI menjadi polemik.

Pasalnya, tudingan itu hanya didasarkan pada hilangnya patung Presiden kedua RI, Soeharto, patung Letjen TNI Sarwo Edhie Wibowo dan patung Jenderal AH Nasution dari Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Terkait dengan polemik itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya turut angkat bicara.

Yunarto mengaku tidak heran dengan sikap Gatot tersebut. Sebab, hal itu selalu dimainkannya tiap bulan September.

“Nah khan, tiap September dia manggung lagi,” tulis Yunarto Wijaya, di akun Twitter @yunartowijaya, Selasa (28/9/2021).

Menurut Yunarto, reaksi dari Gatot tersebut dianggap karena tidak mau kalah dengan penyanyi Vina Panduwinata.

"Gak mau kalah sama Vina Panduwinata 'September Ceria'," tambahnya.

Dalam cuitannya lain, Yunarto juga merasa geli dengan logika berfikir mantan Panglima TNI tersebut.

Pasalnya, menganalisa tentang ideologi hanya dengan menggunakan pendekatan keberadaan patung.

"Bapak jenderal yg itu kok demen amat belain patung? Analisis ttg ideologi pake pendekatan keberadaan patung," terangnya.

Sebelumnya, Pangkostrad Dudung Abdurachman telah mengklarifikasi tudingan Gatot tersebut.

Terkait dengan pembongkaran patung itu, kata Dudung, karena telah diambil oleh pembuatnya sendiri, yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.

Oleh karena itu, tudingan Gatot tersebut jelas tidak benar dan tidak berdasar.

"Kini patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," ujar Dudung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper