Bisnis.com, JAKARTA – International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menemukan terdapat ketimpangan gender digital di Indonesia yang berlangsung secara konsisten terhadap penguasaan penggunaan perangkat dan aplikasi.
Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Sugeng Bahagijo mengatakan selama empat tahun, yaitu pada 2016 hingga 2019 ketimpangan yang sangat terlihat adalah dalam penggunaan komputer.
"Dari sisi penggunaan komputer, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan juga sangat-sangat terbukti secara persisten dari tahun ke tahun," ujarnya lewat diskusi virtual, Selasa (21/9/2021).
Berdasarkan riset yang berjudul Peran Organisasi Masyarakat Sipil dalam Mendorong Kesetaraan Gender dalam Demokrasi Indonesia di Era digital mencatatkan pada 2019, pengguna komputer oleh laki-laki adalah sebanyak 15,17 persen. Sementara, perempuan hanya 13,77 persen.
Selain itu, laporan tersebut juga mencatatkan ada selisih pengguna internet antara laki-laki dan perempuan yaitu sebesar 7,6 persen pada 2016 yang terus mengalami penurunan sedikit demi sedikit yaitu menjadi 7,04 persen pada 2017, 6,34 persen pada 2018 dan 6,26 persen pada 2019.
Dia mengatakan dari temuan tersebut, ketimpangan pengguna internet berdasarkan gender memang terindikasi menurun, tetapi ketimpangan ini masih perlu terus-menurus diturunkan.
Baca Juga
"Saya ingin menyentuh satu hal yang penting yaitu bahwa memang selama kurun waktu lebih dari 4 tahun, 2016 sampai 2019 memang akses internet secara konsisten memang timpang bagi kaum perempuan. Selisihnya adalah di sekitar 6 sampai 7 persen," katanya.