Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Berakhir, Epidemiolog Sebut Covid-19 Nasional Belum Terkendali

Dalam sepekan terakhir terjadi penurunan kasus positif Corona di Indonesia Covid-19 sebesar 40 persen.
 rnSejumlah pengunjung kawula muda di warung kopi kawasan Koja, Jakarta Utara bubar saat petugas gabungan mendatangi tempat tersebut dalam rangka operasi yustisi pembatasan mobilitas masyarakat pada Sabtu (18/9/2021) malam./Antararn
rnSejumlah pengunjung kawula muda di warung kopi kawasan Koja, Jakarta Utara bubar saat petugas gabungan mendatangi tempat tersebut dalam rangka operasi yustisi pembatasan mobilitas masyarakat pada Sabtu (18/9/2021) malam./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Terjadi tren penurunan pasien Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir.

Seperti diketahui, pada hari ini, Senin (20/9/2021), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode 14-20 September berakhir pada hari ini, Senin (20/19/2021).

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengingatkan, agar angka penurunan tersebut jangan dinilai representasi angka kasus Covid-19 di semua daerah.

Dia pun menyarankan agar pelonggaran PPKM dilakukan secara graduasi.

“Adanya perbaikan data itu kita lihat secara nasional, tapi harus disikapi kritis di level daerah kabupaten/kota. Misal dibandingkan Australia, kita lebih rendah test positivity rate atau mendekati. Ini data nasional tidak bisa menggambarkan secara keseluruhan karena kita negara kepulauan, bukan daratan,” ujar Dicky saat dihubungi, Senin (20/9/2021)

Dia menyebut, positivity rate menurun, tapi di tengah testing yang belum memadai.

“Ini jangan sampai terjadi euforia. Tidak bisa diklaim kabar baik seluruh kota atau kabupaten/kota,” jelasnya.

“Positivity rate tinggi dibanding dengan tetangga, kita masih kebobolan. Artinya kita masih di level community transmission, belum berubah. Level 1 dan 2, meski sudah membaik,” kata Dicky.

Menurutnya, 3T (testing, tracing, treatment) di Indonesia masih bermasalah. Oleh karena itu, harus segera diperbaiki. Artinya, masih banyak kasus yang belum terdeteksi. Ini harus menjadi catatan, ucapnya.

Tugas selanjutnya, adalah cakupan vaksinasi yang masih rendah jika dibandingkan negara lain seperti Kamboja.

Dicky menilai Indonesia masih dalam status belum terkendali, karena Indonesia luas, cakupan reproduksi dan tes positivity rate harus turun stabil dalam sebulan terakhir.

“Harus begitu jika melihat Indonesia,” tukasnya.

Menurut catatan Worldometer, jumlah kasus positif infeksi Virus Corona di Indonesia dalam tujuh hari terakhir hingga Minggu (19/9/2021) mencapai 23.252. Jika dibandingkan dengan total tambahan kasus positif dalam sepekan sebelumnya 38.491 kasus.

Artinya, dalam sepekan terakhir terjadi penurunan kasus positif Corona di Indonesia Covid-19 sebesar 40 persen.

Worldometer juga mencatat insiden kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir sebanyak 84 per 1 juta penduduk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper