Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Booster Direkomendasikan Hanya untuk 65 Tahun Ke Atas di AS

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat merekomendasikan bahwa vaksin booster Pfizer Inc. dan BioNTech SE hanya diberikan kepada warga lansia 65 tahun ke atas.
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave

Bisnis.com, JAKARTA - Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat merekomendasikan bahwa vaksin booster Pfizer Inc. dan BioNTech SE hanya diberikan kepada warga lansia 65 tahun ke atas. FDA menolak permintaan untuk distribusi yang lebih luas.

Meskipun rekomendasi tersebut tidak mengikat, ini merupakan pukulan bagi rencana pemerintahan Biden untuk memberikan dosis ketiga kepada semua orang dewasa dalam beberapa minggu mendatang untuk mencegah penyebaran virus. FDA harus memutuskan dalam beberapa hari mendatang apakah akan mengikuti atau menolak penasihat ilmiah tepercaya dan melanjutkan dengan otorisasi booster yang lebih luas.

Pfizer awalnya mengusulkan untuk menyetujui suntikan booster untuk semua orang berusia 16 tahun ke atas. Namun, para penasihat menolak gagasan itu karena khawatir bahwa data untuk mendukung aplikasi yang begitu luas itu tipis dan mungkin ada risiko, terutama bagi orang yang lebih muda.

"Tidak jelas bagi saya bahwa data yang kami lihat sekarang dapat diterapkan atau diperlukan untuk populasi umum," kata ilmuwan National Institutes of Health Michael Kurilla, dilansir Bloomberg, Sabtu (18/9/2021).

Panelis lain, Paul Offit dari Rumah Sakit Anak Philadelphia, mengatakan dia ingin melihat lebih banyak data tentang risiko peradangan jantung pada pria yang lebih muda.

Langkah ini merupakan kemunduran bagi rencana menyeluruh dari pemerintahan Biden untuk meluncurkan dosis booster ke populasi luas minggu depan. Pada Agustus, presiden mengatakan setiap orang yang telah divaksinasi akan dapat menerima dosis ketiga setidaknya delapan bulan setelah dosis terakhir mereka.

"Kami siap memberikan suntikan tambahan kepada warga Amerika yang memenuhi syarat begitu prosesnya selesai pada akhir minggu depan," kata juru bicara Gedung Putih Kevin Munoz.

Peter Marks, kepala program vaksin FDA, menjelaskan kepada panelis bahwa agensi tersebut akan membuat keputusannya sendiri.

Sementara itu, Pfizer mengatakan akan bekerja dengan FDA untuk menjawab pertanyaan komite, karena perusahaan mempertahankan posisinya pada manfaat dosis booster untuk populasi yang lebih luas.

Moderna juga telah mengajukan permohonan ke FDA untuk otorisasi darurat dari booster dosis ketiga, sementara agensi tersebut masih menunggu data yang mendukung dosis tambahan dari Johnson & Johnson.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper