Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Transisi Pandemi ke Endemi, Pakar Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah

Profesor Zubairi Djoerban mengaku mendukung pemerintah dalam upaya transisi pandemi menjadi endemi.
Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Karang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis 2 September 2021 - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Karang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis 2 September 2021 - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah akan segera memulai upaya transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Menurutnya, virus Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu singkat sehingga masyarakat harus siap hidup berdampingan Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban mengaku mendukung pemerintah dalam upaya transisi pandemi menjadi endemi.

“Saya oke-oke saja jika transisi dari pandemi ke endemi direncanakan. Artinya kita harus menyesuaikan diri dengan pola pikir baru: hidup dengan SARS-CoV-2. Pertanyaan besarnya, apakah terlalu dini untuk transisi atau apa-apa saja yang diperlukan untuk sampai ke sana [endemi]?” Cuitnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Selasa (14/9/2021).

Menurutnya, tren penurunan kasus positif seperti saat ini menjadi momentum untuk mempersiapkan transisi tersebut.

Namun, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengingatkan agar persiapan dilakukan dengan koordinasi yang solid.

“Ya syaratnya harus ada koordinasi yang solid semua pihak dan tidak boleh menurunkan kewaspadaan. Kalau longgarnya kebablasan, bisa-bisa malah menjadi hiperendemi, alih-alih menuju endemi,” cuitnya kemudian.

Zubairi juga menyampaikan beberapa wabah atau pandemi yang telah bertransisi menjadi endemi.

“Pandemi influenza H1N1 pada 1918 menjadi endemi dan muncul dalam wabah musiman yang lebih kecil pada 40 tahun berikutnya. Kemudian, wabah SARS-CoV-1 yang mewabah sejak 2002 berhenti sampai Juli 2003. Namun, sempat ditemukan pada 2004 di Tiongkok,” katanya.

Adapun, pemerintah menambahkan beberapa indikator dalam evaluasi penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni dari level 3 ke 2 dan level 2 ke 1.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penambahan tersebut dilakukan sebagai proses transisi untuk hidup bersama dengan Covid-19.

“Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 50 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40 persen sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2,” kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021).

Sementara itu, syarat tambahan untuk daerah bisa turun dari level 2 ke level 1 harus memenuhu cakupan vaksinasi dosis 1 mencapai 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper