Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Jawa Bali: Tempat Wisata yang Dibuka Bertambah, Akhir Pekan Ganjil Genap

Meski tempat wisaya yang mulai dibuka bertambah, pemerintah memberlakukan pembatasan kendaraan di wilayah wisata.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro bersama Wali Kota Bogor Bima Arya mengawasi pelaksanaan ganjil-genap di dekat gerbang tol Baranangsiang./Antara/HO/Pemkot Bogor
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro bersama Wali Kota Bogor Bima Arya mengawasi pelaksanaan ganjil-genap di dekat gerbang tol Baranangsiang./Antara/HO/Pemkot Bogor

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 pada 6-13 September 2021 di Jawa dan Bali membuahkan hasil yang baik. Pembukaan tempat wisata ditambah.

“Penambahan lokasi tempat wisata di level yang akan dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan implementasi peduli lindungi pada kota-kota level 3,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (13/9/2021).

Luhut menjelaskan, bahwa meski tempat wisaya yang mulai dibuka bertambah, pemerintah memberlakukan pembatasan kendaraan di wilayah wisata.

“Penerapan ganjil-genap akan diberlakukan pada daerah-daerah tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00,” jelasnya.

Luhut menuturkan, bahwa bahwa perkembangan kasus Covid-19 secara nasional terus menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan dan capaian yang terus membaik.

“Hal ini dapat terlihat dari penurunan tren kasus konfirmasi secara nasional hingga 93,9 persen dan secara spesifik di Jawa-Bali turun hingga 96 persen dari titik puncaknya pada 15 Juli lalu. Yang tidak kalah penting, jumlah kasus aktif juga sudah turun dibawah 100.000 pada hari ini,” ucapnya,

Kabupaten/kota yang masih berada di PPKM Level 4 pada pekan ini hanya tersisa 3 Kabupaten/kota dari yang sebelumnya 11 kabupaten/kota.

Luhut menilai, capaian tersebut merupakan buah dari kerja sama semua pihak yang telah bersama-sama berhasil menjaga kondusivitas pemberlakuan PPKM.

Di sisi lain, Luhut mencermati kecepatan vaksinasi dan implementasi peduli lindungi serta protokol kesehatan masih tertinggal.

“Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan banyak euphoria dari masyarakat yang tidak disertai dengan implementasi protokol kesehatan dan penggunaan peduli lindungi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper