Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FBI Buka Memo Internal Rahasia soal Tragedi 9/11, Diplomat Arab Saudi Terlibat

Memo setebal 16 halaman sebagian isinya disunting dan tidak menarik kesimpulan apa pun atas tuduhan tersebut, tetapi itu merinci tautan dan kontak antara teroris dan warga negara Saudi yang tinggal di AS pada saat itu, termasuk salah satu diplomat negara itu.
The Federal Bureau of Investigation (FBI)/Istimewa
The Federal Bureau of Investigation (FBI)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Biro Investigasi Federal atau FBI mendeklasifikasi memo internal rahasia tentang penyelidikannya atas tuduhan bahwa pemerintah Arab Saudi memberikan bantuan kepada teroris yang melakukan serangan 11 September di Amerika Serikat (AS).

Memo setebal 16 halaman sebagian isinya disunting dan tidak menarik kesimpulan apa pun atas tuduhan tersebut, tetapi itu merinci tautan dan kontak antara teroris dan warga negara Saudi yang tinggal di AS pada saat itu, termasuk salah satu diplomat negara itu.

Memo tersebut berkaitan dengan kontak di AS oleh Nawaf al Hazmi dan Khalid al Mihdhar, kelahiran Saudi, yang termasuk di antara pembajak yang menabrakkan jet penumpang ke Pentagon.

Pembebasan dokumen FBI bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan akhir pekan ini. Presiden Joe Biden memerintahkan Kementerian Kehakiman bulan ini untuk meninjau penyelidikan FBI atas serangan tersebut dan merilis dokumen yang tidak diklasifikasikan ke publik selama enam bulan ke depan.

Pemerintah Arab Saudi secara konsisten membantah memiliki peran dalam serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, 9/11 Families United, sebuah kelompok yang mewakili keluarga korban serangan mengatakan bahwa memo 2016 meninggalkan keraguan tentang keterlibatan Saudi dalam serangan itu.

"Ini melibatkan banyak pejabat pemerintah Saudi, dalam upaya terkoordinasi untuk memobilisasi jaringan dukungan penting bagi para pembajak 9/11 pertama yang tiba,” tambah 9/11 Families United.

Keluarga telah lama mendesak agar file FBI dideklasifikasi dan dirilis ke publik. Beberapa keluarga percaya bahwa FBI menekan atau bahkan menghancurkan bukti yang menunjukkan hubungan yang lebih substansial antara teroris yang melakukan serangan, yang sebagian besar adalah orang Arab Saudi, dan pemerintah Saudi.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 8 September 2021, kedutaan Arab Saudi di Washington mengatakan pihaknya mendukung deklasifikasi penuh dokumen dan materi apa pun yang berkaitan dengan penyelidikan AS atas serangan teroris dan menyebut tuduhan bahwa negara itu terlibat dalam serangan itu adalah hal yang sangat salah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper