Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Pertanian Tulang Punggung Perekonomian di Tengah Pandemi

Sejak awal Food and Agriculture Organization (FAO) memperingatkan pandemi berpotensi menyebabkan krisis pangan global.
Pekerja mengeringkan jagung yang baru dipipil di Desa Balongga, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional khusus untuk sektor pertanian jagung hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1,76 triliun yang disalurkan kepada 72.070 debitur. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pekerja mengeringkan jagung yang baru dipipil di Desa Balongga, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara nasional khusus untuk sektor pertanian jagung hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1,76 triliun yang disalurkan kepada 72.070 debitur. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung bagi perekonomian nasional di tengah tekanan Covid-19. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2020 sektor tersebut mampu tumbuh 1,75 persen.

“Pertumbuhan itu terjadi ketika banyak sektor (lain) justru terkontraksi,” katanya pada acara Penganugerahan Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 dikutip dari situs setkab.go.id, Senin (13/09/2021).

Padahal, Ma’ruf menjelaskan, bahwa tantangan yang dihadapi sektor pertanian tidak mudah. Sejak awal Food and Agriculture Organization (FAO) memperingatkan pandemi berpotensi menyebabkan krisis pangan global.

“Pandemi dikhawatirkan akan berimplikasi pada kebijakan pangan masing-masing negara dan kemampuan produksi mereka,” jelasnya.

Wapres menuturkan bahwa tujuan pembangunan pertanian di tanah air yang telah ditetapkan pemerintah meliputi tiga hal, yaitu pemenuhan kebutuhan pangan rakyat, peningkatan kesejahteraan petani, dan peningkatan ekspor.

“Terkait pemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, alhamdulillah pemerintah masih bisa menjamin ketersediaan sebelas komoditas utama bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Produksi beras nasional, tambah Ma’ruf, dalam dua tahun terakhir ini sangat menjanjikan. Menurutnya, hingga minggu ketiga Agustus 2021, stok beras mencapai 7,60 juta ton.

Kondisi stok pangan di dalam negeri diikuti dengan terus meningkatnya kinerja ekspor pertanian. Merujuk laporan BPS, total ekspor pertanian periode Januari-Juli 2021 mencapai US$2,24 miliar atau meningkat 8,72 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2021, lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 29,59%,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper