Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Fakta: Covid-19 Varian Mu Paling Sulit Dinetralisir Vaksin

Varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia tersebut 7,6 kali lebih resisten terhadap imun pascaseseorang disuntik vaksin Pfizer.
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Covid-19 varian Mu ramai disebut-sebut merupakan varian yang paling sulit untuk dinetralisir oleh imun tubuh.

Baru-baru ini muncul penelitian (Uriu, 2021) yang menyatakan hal tersebut.

Namun, bagaimana faktanya?

Menurut dr. Adam Prabata dikutip dari akun Instagram @adamprabata, penelitian tersebut mengatakan bahwa Virus Corona varian Mu terbukti 12,4 kali lebih resisten terhadap imun penyintas Covid-19.

Penelitian itu juga menyatakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia tersebut 7,6 kali lebih resisten terhadap imun pascaseseorang disuntik vaksin Pfizer.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penelitian tersebut dilakukan dalam skala kecil, yakni kepada 8 orang penyintas Covid-19 dan 10 orang yang sudah divaksin menggunakan Pfizer.

Adapun, respons imun yang diperiksa berasal dari darah dan protein spike masing-masing varian virus penyebab Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah memastikan Covid-19 varian Mu belum ditemukan di Indoneisa. Hal tersebut menjawab kesimpangsiuran kabar mengenai informasi varian Mu dalam pemberitaan media massa baru-baru ini.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan virus yang mulai merebak tersebut belum ditemukan di Tanah Air berdasarkan hasil sejumlah penjajakan yang baru-baru ini dilakukan.

"Berdasarkan hasil sequencing terbaru, belum ditemukan varian Mu di Indonesia," kata Wiku kepada Bisnis, Jumat (10/9/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper