Bisnis.com, SOLO - Kebakaran terjadi di lapas Tangerang pada Selasa (7/9/2021) dini hari.
Akibatnya, 41 tahanan yang terjebak dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu, 8 orang mengalami luka berat dan 72 orang luka ringan.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan penyebab kebakaran Lapas Tangerang diduga karena arus pendek listrik atau korsleting.
"Tadi saya sudah lihat TKP, berdasarkan pengamatan awal patut diduga karena terjadi hubungan pendek arus listrik, nanti akan didalami lagi," ujar Fadil di Lapas Tangerang, Rabu.
Di sisi lain, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, kebakaran terjadi di Blok C.
Blok tersebut dihuni oleh narapidana narkotika, yang juga mengalami over kapasitas tahanan.
"Memang over kapasitas dari semestinya kapasitas 900 orang saat ini terisi 2.069 orang," ujarnya dikutip dari Tempo.
Rika mengatakan kondisi Blok C yang menjadi lokasi kebakaran, dihuni 120 tahanan kasus narkotika.
"Yang semestinya kapasitas untuk 40 orang," kata dia.
Menurut Rika, petugas lapas yang berjaga setiap shiftnya berjumlah 13 orang.
"Tapi ini bukanlah halangan tapi tantangan bagi kami," ujarnya.