Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19 Booster untuk Masyarakat Umum Perlukah?

Sejauh ini pemerintah hanya memberikan vaksin booster untuk tenaga kesehatan selaku lapisan paling depan pertahanan negara terhadap virus Corona.
50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin Moderna. /Twitter Kemenkes RI
50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin Moderna. /Twitter Kemenkes RI

Bisnis.com, JAKARTA — Vaksin Covid-19 dosis ketiga belakangan menjadi topik hangat. Efektivitas dan penerima vaksin booster ini menjadi satu isu. 

Sejauh ini pemerintah telah memutuskan vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan selaku garda terdepan penanganan Covid-19. Hal ini bukan tanpa alasan. 

Internis Konsultan Reumatologi (Rheumatologist) dari Siloam Hospital Lippo Village, Sandra Langow, mengatakan masyarakat umum perlu membedakan antara booster dan additional dose vaksin.

Melalui akun Instagramnya, @sandrasinthya, dia menjelaskan jika booster dose adalah pemberian vaksin tambahan pada seseorang yang sudah divaksinasi lengkap sebelumnya dengan alasan adanya penurunan proteksi vaksin seiring berjalannya waktu. Sementara itu additional dose (dosis tambahan) adalah pemberian dosis ketiga kepada kelompok imunokompromais.

“Karena kelompok ini dianggap tidak mampu membentuk proteksi yang cukup sesudah vaksinasi secara lengkap,” katanya, mengutip Tempo (7/9/2021).

Imunokopromais adalah kondisi di mana seseorang memiliki sistem imun yang lemah. Penyebabnya secara umum ada dua, yaitu akibat memiliki penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti HIV, kanker, dan autoimun.

Selain itu bisa juga karena penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh seperti obat anti kanker, radiasi, dan obat autoimun. Akibatnya, mereka tidak memiliki kemampuan melawan infeksi, mudah sakit, dan rawan jika terkena infeksi.

WHO sendiri belum menganjurkan booster dose untuk saat ini mengingat masih terbatasnya jumlah vaksin dan banyak negara yang belum mendapatkan vaksinasi. Bagi mereka yang tidak termasuk imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksin secara lengkap, kata Sandra, dosis penguat belum dibutuhkan. Hal ini merujuk pada rekomendasi dari CDC dan FDA.

Lalu, siapa yang kelak membutuhkan dosis tambahan?

  1. Orang dengan status imunokompromais
  2. Golongan imunokompromais, rentan terkena infeksi, termasuk infeksi Covid-19.
  3. Mereka yang menjalani transplanasi organ dan penyandang imunokompromais lainnya. Booster dosedapat membantu meningkatkan produksi antibodi yang protektif. FDA juga sudah mengevaluasi pemberian Moderna dosis ke-3 pada kalangan ini.

Dilansir dari laman cdc.gov, Booster dose sendiri diberikan sesudah 8 bulan vaksinasi lengkap. Sementara itu, dosis tambahan sesudah 1 bulan pascavaksinasi lengkap.

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang tidak memiliki gejala seperti yang disebutkan, maka sebaiknya menahan hasrat untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga Covid-19 karena masih banyak pihak yang lebih membutuhkan.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper