Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat berencana memberikan vaksin Pfizer untuk suntikan penguat Covid-19 atau vaksin booster pada bulan ini.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, dikutip tempo.co, Sabtu (4/9/2021), AS hanya akan menggunakan vaksin Pfizer – BioNTech untuk vaksinasi ketiga.
Presiden AS Joe Biden dijawalkan akan meluncurkan kampanye untuk memberikan 100 juta suntikan booster pada 20 September mendatang.
Selain Pfizer, sayangnya produsen vaksin lainnya belum mendapatkan lampu hijau untuk dosis tambahan.
Pesaing Pfizer, Moderna Inc baru mulai mengirimkan data untuk persetujuan regulasi suntikan booster pada Rabu lalu. Moderna menyatakan pihaknya telah menyelesaikan proses yang dibutuhkan.
Sebuah panel ahli yang memberi nasihat kepada Food and Drug Administration (FDA) tentang vaksin akan bertemu pada 17 September untuk membahas dosis vaksin booster buatan Pfizer.
Kepala penasihat medis Biden Dr. Anthony Fauci izin untuk Moderna tampaknya tak akan terbit sebelum 20 September 2021.
"Mungkin tertunda beberapa minggu. Kami tidak tahu," kata Fauci.
Johnson & Johnson (JNJ.N) pun belum meminta regulator menyetujui suntikan booster. Pekan lalu perusahaan mengatakan sedang berdiskusi dengan FDA mengenai masalah tersebut.
Sebelumnya, New York Times melaporkan para pejabat mengatakan kepada Gedung Putih untuk mengurangi rencana menawarkan suntikan booster kepada masyarakat umum akhir bulan ini.
Ketika infeksi dari varian Delta meningkat, Pemerintahan Biden khawatir bahwa infeksi Covid-19 di antara orang-orang yang divaksinasi penuh tidak mampu melindungi. Akibatnya pemerintah menyetujui suntikan booster sebagai cara untuk membangun kembali kekebalan.
"Kami sedang menunggu tinjauan dan persetujuan penuh oleh FDA dan penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit [CDC]," kata juru bicara Gedung Putih Chris Meagher.