Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintahan Baru Belum Terbentuk, Taliban Terus Menggempur Panjshir

Meningkatnya pertempuran memaksa setidaknya 400 keluarga mengungsi dari desa-desa di sepanjang jalan yang biasanya mengarah ke lembah hijau Panjshir yang tenang.
Pasukan keamanan Afghanistan./Antara/Reuters
Pasukan keamanan Afghanistan./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pertempuran antara pejuang Taliban dan pasukan perlawanan meningkat di Provinsi Panjshir untuk menguasai benteng pemberontak terakhir di negara itu.

Penduduk di daerah terdekat provinsi tetangga Parwan mengatakan sudah empat hari kehidupan mereka terganggu oleh pertempuran intensif antara Taliban dan pasukan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra komandan yang terbunuh, Ahmad Shah Massoud.

Para pemimpin Taliban mengatakan upaya untuk melakukkan negosiasi dengan kelompok  bersenjata itu telah gagal ketika kelompok tersebut bersiap untuk mengumumkan pembentukan pemerintahan baru beberapa minggu setelah mereka merebut kekuasaan di Kabul.

“Pertempuran semakin memburuk setiap malam,” kata penduduk Parwan bernama Asadullah sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Sabtu (4/9/2021).

Dia dan penduduk lain dari distrik Jab al-Seraj di Parwan mengatakan pertempuran itu sebagian besar terjadi di pegunungan, namun sebagian besar penduduk masih melarikan diri dari daerah itu.

Meningkatnya pertempuran, menurut penduduk, telah memaksa setidaknya 400 keluarga mengungsi dari desa-desa di sepanjang jalan yang biasanya mengarah ke lembah hijau Panjshir yang tenang. Wilayah itu berada sekitar 125 km (78 mil) di utara Kabul.

Asap terlihat mengepul dari gunung saat Taliban terlibat dalam pertempuran untuk menguasai provinsi terakhir dari 34 provinsi di negara itu.

Beberapa penduduk mengatakan pada hari-hari menjelang jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, mereka melihat mantan tentara Tentara Nasional Afghanistan dari Provinsi Kunduz, Baghlan, Kapisa, Parwan dan Takhar menuju Panjshir setelah provinsi-provinsi itu jatuh.

Penduduk mengatakan tentara itu membawa kendaraan dan peralatan militer ke wilayah itu, tetapi hanya  sedikit informasi yang bisa dikonfirmasi dari Panjshir sehingga sulit untuk memverifikasi klaim tersebut atau untuk mengetahui berapa kekuatan mereka dalam beberapa hari terakhir.

Shah Rahman, seorang warga distrik Syed Khil, mengatakan istri dan anak-anaknya melarikan diri ke Kabul tiga hari lalu. Dia kembali pada Jumat pagi untuk mengambil barang-barang mereka dan mengatakan dia ditahan oleh Taliban di sepanjang jalan.

“Mereka memeriksa ID dan STNK Anda untuk memastikan Anda berasal dari Parwan, dan kemudian mereka membiarkan Anda lewat,” katanya.

Seperti warga Parwan lainnya, Rahman telah mendengar tentang korban di Panjshir, tetapi klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena jalan menuju Panjshir tetap diblokir dan layanan telepon seluler terputus minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper