Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Jawa Bali 6 September 2021, Tiga Pesan Menkes Mencegah Gelombang Ketiga Covid-19

Hampir di semua negara yang kenaikannya tinggi termasuk Indonesia dikarenakan ada mutasi, varian Delta yang tersebar di seluruh dunia. Ini yang susah ditebak.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberi tiga pesan terkait tren kasus Covid-19 Indonesia turun, agar masyarakat tetap waspada dan terhindar dari wabah gelombang tiga Covid-19. Protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan vaksinasi harus terus digencarkan.

Diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.436 atau turun 90,4 persen terendah sejak diberlakukan PPKM Juli lalu.

“Pesan pertama adalah kita juga harus belajar dari sejarah sebelum-sebelumnya bahwa lonjakan kasus di awal Januari dan Juli tahun ini disebabkan peningkatan mobilitas yang luar biasa. Karena selalu diikuti seminggu atau dua minggu sesudahnya dalam kenaikan kasus yang sampai puncaknya dalam 4-8 minggu,” ujarnya saat Konferensi Pers PPKM pada Senin  (30/8/2021).

Budi juga menekankan harus ada strategi transisi yang jelas dari pandemi dan endemi. Terutama dengan sosialisasi protokol kesehatan dan juga vaksinasi yang harus dipercepat, sehingga bisa mencapai di angka 100 juta di akhir bulan ini.

“Pelajaran kedua yang kita dapat di sini adalah tetep eling waspodo, begitu turun jangan grasa-grusu. Kemudian mengendorkan semuanya, sehingga naik lagi mobilitasnya dan mengalami lonjakan gelombang berikutnya. Jadi ini pesan kedua yang mesti kita sadari,” tutur Budi.

Pesan ketiga, lanjut Budi, adalah sesuatu yang di luar kontrol karena sulit ditebak, yakni mutasi virus Corona seperti varian Delta.

“Hampir di semua negara yang kenaikannya tinggi termasuk Indonesia dikarenakan ada mutasi, varian Delta yang tersebar di seluruh dunia. Ini yang susah ditebak, karena semakin lama  dunia menunda vaksinasi pasti di suatu daerah terjadi penularan dan varian baru itu timbul karena ada penularan,” jelasnya.

“Memang sulitnya varian baru ini di luar kemampuan kita untuk mencegah agar tidak terjadi,” imbuhnya.

Budi mengakui, hingga 29 Agustus 2021, Kemenkes telah melakukan tes genome untuk mendeteksi varian virus, dan telah dilakukan sebanyak 5788 tes, 2.321 di antaranya termasuk dalam varian of concern.

Dari 2.321 varian tersebut, terdiri dari 64 varian Alfa, 17 varian Beta, dan 2240 varian Delta.

“Dengan demikian kita punya kapasitas tes 1.700-1.800 tes per bulan. Diharapkan bisa memonitoring seperti apa penyebaran carian baru ini dan bagaimana kita antisipasi,” katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper