Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taliban Mulai Tutup Akses ke Bandara Kabul bagi Warga Afghanistan

Taliban siap mengambil kendali bandara Kabul secara damai ketika pasukan Amerika Serikat keluar dari negara tersebut.
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Pasukan Taliban menutup bandara Kabul bagi sebagian besar warga Afghanistan yang berharap untuk dievakuasi setelah Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan pengangkutan udara yang kacau.

Para pemimpin negara Barat mengakui bahwa penarikan mereka berarti meninggalkan beberapa warga mereka dan banyak penduduk setempat yang membantu mereka selama bertahun-tahun.

Kendati demikian, mereka berjanji untuk mencoba terus bekerja dengan Taliban untuk mengizinkan sekutu lokal meninggalkan negara itu setelah tenggat waktu habis.

Meskipun sebagian besar sekutunya telah menyelesaikan penerbangan evakuasi, AS mengatakan pihaknya berencana untuk mempertahankan penerbangan 24 jam sampai batas waktu berakhir pada 31 Agustus.

Menurut angka pemerintah AS, angkutan udara memungkinkan evakuasi 112.000 warga Afghanistan dan negara asing sejak 14 Agustus atau sehari menjelang Kabul jatuh ke tangan Taliban dan 117.500 orang sejak akhir Juli.

Inggris telah melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya kemarin meskipun Perdana Menteri Boris Johnson berjanji untuk "bekerja keras" membawa lebih banyak dari mereka yang berisiko dari Taliban ke Inggris dengan cara lain.

Johnson membahas evakuasi dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam panggilan telepon kemmarin.

Ketiga pemimpin “menyetujui bahwa evakuasi warga negara mereka, personel Afghanistan [yang telah bekerja dengan angkatan bersenjata mereka] dan orang-orang dalam bahaya selalu menjadi prioritas tertinggi. Mereka juga akan memberikan pasokan kemanusiaan kepada penduduk. dan pengungsi dari kawasan itu.

Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa pasukan kelompok itu telah memegang beberapa posisi di dalam bandara. Dia mengatakan siap untuk mengambil kendali bandara secara damai ketika pasukan Amerika Serikat keluar sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Minggu (29/8). Namun juru bicara Pentagon John Kirby membantah klaim tersebut.

Taliban mengerahkan pasukan tambahan di luar bandara untuk mencegah kerumunan besar berkumpul setelah pemboman pada Kamis lalu. Lapisan baru pos pemeriksaan bermunculan di jalan-jalan menuju bandara dan beberapa di antaranya dikuasai  oleh pejuang Taliban berseragam dengan kendaraan Humvee dan kacamata penglihatan malam yang diambil dari pasukan keamanan Afghanistan. 

Sedangkan daerah tempat banyak warga lokal berkumpul selama dua minggu terakhir dengan harapan melarikan diri dari negara itu, sebagian besar kosong.

Rob McBride dari Aljazeera melaporkan dari Kabu bahwa sejak Jumat malam, militer AS telah menarik kembali pasukannya dan menyerahkan pos penjagaannya kepada Taliban di perimeter luar bandara Kabul dan di beberapa posisi di dalam bandara.  Anda bisa merasakan Sabtu malam ini di Kabul bahwa proses evakuasi yang panjang, berlarut-larut, sering kacau dan traumatis ini akhirnya berakhir, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper