Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 30 tentara tewas dan 60 warga lainnya terluka dalam serangan Houthi di pangkalan militer milik pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, kata juru bicara pasukan itu di selatan Yaman.
Serangan hari ini di pangkalan militer al-Anad di provinsi selatan yang dikuasai pemerintah Lahij dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak dan rudal balistik, kata juru bicara Houthi, Mohamed al-Naqeeb seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (29/8/2021).
Sebuah rudal balistik mendarat di area tempat pelatihan militer saat puluhan tentara melakukan latihan pagi, kata para pejabat.
Al-Naqeeb mengatakan jumlah korban tewas mungkin meningkat karena tim penyelamat masih menjelajahi tempat kejadian.
Petugas medis menggambarkan situasi kacau di pangkalan itu setelah terjadi ledakan dan tentara membawa rekan-rekan mereka yang terluka ke tempat yang aman karena takut akan serangan susulan.
Warga sekitar mengatakan beberapa ledakan keras terdengar di daerah itu. Penduduk lain dari pusat kota Taiz yang disengketakan mengatakan mereka mendengar rudal balistik ditembakkan dari peluncur yang ditempatkan di pinggiran timur kota yang dikuasai Houthi. Akan tetapi belum ada komentar dari pihak pemberontak.
Pemerintah yang diakui secara internasional dan didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi dan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah terlibat perang sejak 2014 ketika pemberontak merebut ibu kota, Sanaa.
Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan intervensi pada Maret 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan.
Akan tetapi, konflik susulan yang sekarang menemui jalan buntu, telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pada 2019, Houthi mengatakan mereka telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke al-Anad selama parade militer, sedangkan petugas medis dan sumber-sumber pemerintah mengatakan pada saat itu setidaknya enam loyalis tewas, termasuk seorang pejabat intelijen berpangkat tinggi.
Al-Anad, 60 km (40 mil) di utara kota kedua Yaman, Aden, adalah markas besar pasukan AS yang mengawasi perang pesawat tak berawak jangka panjang melawan al-Qaeda hingga Maret 2014 ketika pemberontak Houthi berkuasa.
Kota itu direbut kembali oleh pasukan pemerintah pada Agustus 2015 saat mereka merebut kembali wilayah dari para pejuang di selatan dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Serangan hari Minggu terjadi pada saat pembicaraan damai antara koalisi pimpinan Arab Saudi dan Houthi, dan didukung oleh PBB dan Amerika Serikat, terhenti setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan.
Pembicaraan difokuskan pada langkah-langkah untuk mencabut blokade di pelabuhan yang dikuasai Houthi dan bandara Sanaa sebagai imbalan atas janji dari kelompok yang berpihak pada Iran untuk mengadakan pembicaraan gencatan senjata.