Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan perihal sejumlah wilayah yang mengalami hujan di tengah musim kemarau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa kondisi saat ini telah diprediksi badan tersebut sejak Maret 2021. Tahun ini Indonesia disebut mengalami kemarau basah.
Dia menjelaskan bahwa sebagian wilayah saat ini mengalami kekeringan panjang hingga lebih 60 hari terutama di selatan Khatulistiwa.
Sementara itu musim hujan terjadi di wilayah utara dan barat khatulistiwa hingga menyebabkan banjir, banjir bandang dan longsor. Kenapa hal ini terjadi?
Kata dia, kondisi iklim Indonesia selalu dipengaruhi oleh banyak faktor. Di antaranya, iklim kita sangat dipengaruhi oleh dua samudra besar yaitu Samudra Pasifik dan Hindia serta Benua Australia dan Benua Asia.
“Hal itu yang mengakibatkan kompleksitas dan perubahan [iklim] yang sering berubah dinamis namun mengikuti siklus,” katanya saat konferensi pers virtual, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, Dwikorita menyebut ada kalanya kemarau, kemudian musim hujan namun disertai siklus, bahkan seruak udara dingin sampai anomali el Nino dan la Nina. Kondisi ini terus berganti.
Meski begitu akhir-akhir ini, kata dia, berbagai fenomena itu dapat terjadi bersamaan dan saling menguatkan. Padahal pada masa lalu, siklus tidak pernah terjadi bersamaan, namun bergantian.
“Sehingga itulah yang memperngaruhi dinamika iklim musim dan cuaca di Indonesia kenapa begitu dinamis tidak seperti cuaca negara yang di benua,” ujarnya.