Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Provinsi Luar Jawa Butuh Vaksin Covid-19, Kemenkes Percepat Distribusi

Stok vaksin di empat provinsi di luar Jawa, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Timur. Jambi, dan Nusa Tengara Timur (NTT) tidak mencukupi. Begini solusi Kemenkes.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi di luar Jawa membutuhkan vaksin Covid-19. Pasalnya, ketersediaan vaksin Covid-19 di empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Timur. Jambi, dan Nusa Tengara Timur (NTT) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi nasional dalam sepekan ke depan.

Berdasarkan data yang dipublikasikan di situs vaksin.kemkes.go.id, vaksin Covid-19 di Sumatera Utara hanya tersisa 289.164 dosis dan diprediksi hanya cukup untuk enam hari. Di Kalimantan Timur, vaksin yang tersisa sebanyak 65.754 dosis hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga enam hari ke depan.

Sementara itu, vaksin yang tersisa di Jambi tak lebih dari 69.692 dosis atau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan lima hari ke depan. Demikian halnya dengan NTT, 59.360 dosis vaksin di provinsi tersebut diproyeksi akan habis dalam lima hari kedepan.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut distribusi vaksin Covid-19 dilakukan setiap pekan tergantung pada ketersediaan vaksin yang diterima dari masing-masing produsen.

“Untuk distribusi vaksin kita akan lakukan setiap minggu tergantung ketersediaan vaksin yang kita terima dari produsen vaksin dan proses rilisnya vaksin dari PT Bio farma [Persero] dan BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan],” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/8/2021).

Nadia menyebut kapasitas produksi vaksin Bio Farma sejauh ini masih sama seperti sebelumnya, masih berada di kisaran 3-5 juta dosis vaksin setiap pekannya. Selain memproduksi dan mendistribusikan vaksin tersebut, perusahaan plat merah itu juga mendistribusikan vaksin jadi dari berbagai pabrikan untuk program vaksinasi nasional, mulai dari CoronaVac (Sinovac), Astrazeneca, Moderna, dan Pfizer.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Covid-19 Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan pihaknya telah mendistribusikan 111,84 juta dosis vaksin hingga 19 Agustus 2021 yang terdiri dari Coronavac 3 juta dosis, Covid-19 Bio Farma sebanyak 85,97 juta dosis, Astrazeneca dengan skema Covax, bilateral dan hibah sebanyak 15,35 juta dosis, serta Moderna sebanyak 7,5 juta dosis.

"Stok vaksin yang tersedia di Bio Farma sebanyak 11,8 juta dosis terdiri dari 1,8 juta dosis yang sudah dirilis dan 10 juta dosis Coronavac yang masih menunggu waktu untuk dirilis," jelasnya. 

Bambang menyebut stok tersebut akan terus bertambah mengingat pihaknya akan mendatangkan 25 juta vaksin CoronaVac dengan skema bilateral hingga akhir bulan ini. Pada bulan yang sama, Indonesia juga mendapatkan vaksin dari skema melalui bilateral dan bantuan dose-share dari negara sahabat.

"Bio Farma kembali menerima vaksin Covid-19, dari Sinovac, AstraZeneca bantuan Kerajaan Belanda dan AstraZeneca bilateral dalam bentuk finish product. Dari Sinovac sebanyak lima juta dosis, dan dari AstraZeneca baik dari bantuan Pemerintah Belanda maupun bilateral, masing-masing sebanyak 450 ribu dosis dan 567 ribu dosis," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (20/8/2021).

Bambang mengungkapkan pada bulan ini akan ada tambahan stok dari rilis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Bio Farma sebanyak 8,4 juta dosis. Kemudian bulan depan akan ada lagi tambahan vaksin yang sama sebanyak 23,3 juta dosis.

Belum ada informasi lebih lanjut kapan vaksin-vaksin tersebut akan didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Namun yang jelas, vaksin tersebut terlebih dahulu harus melewati masa karantina dan proses sampling dan mendapatkan lot release BPOM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper