Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di AS, Ibu Hamil & Menyusui Direkomendasikan Dapat Vaksin Covid-19

Keputusan tersebut muncul setelah meningkatnya penyebaran varian baru delta yang lebih cepat menular.
Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil

Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (C.D.C) telah memberikan rekomendasi kepada ibu hamil dan menyusui untuk mendapat vaksin Covid-19.

Petunjuk medis ini menandai bahwa lembaga yang berada di bawah Kementerian Kesehatan AS ini memberikan dukungan kuat dan tidak ambigu terhadap vaksinasi selama masa kehamilan, sejalan dengan asosiasi dokter kandungan American College of Obstetricians and Gynecologists dan kelompok medis lainnya.

Keputusan tersebut muncul setelah meningkatnya penyebaran varian baru delta yang lebih cepat menular. Lembaga Makanan dan Obat AS juga telah mengesahkan aturan pemberian vaksin dosis ketiga bagi orang-orang tertentu yang mengalami gangguan sistem kekebalan (immunocpromised).

“CDC mendorong semua orang hamil atau orang yang sedang berencana hamil dan ibu menyusui untuk mendapatkan vaksinasi sehingga melindungi diri dari Covid-19. Vaksin aman dan efektif, dan [sekarang] sudah mendesak untuk meningkatkan vaksinasi,” kata Direktur C.D.C Rochelle Walensky seperti dikutip dari New York Times.

C.D.C mencatat baru ada 23 persen ibu hamil di Amerika Serikat yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Sementara itu, kasus Covid-19 pada ibu hamil semakin meningkat.

Menurut C.D.C ibu hamil masuk dalam daftar orang yang berisiko tinggi di antara orang yang terserang Covid-19. Mereka lebih membutuhkan perawatan intensif, berisiko menggunakan mesin bypass jantung-paru, dan membutuhkan ventilator. Mereka juga menghadapi peningkatan risiko kematian sebesar 70 persen.

Selain itu, Covid-19 pada saat kehamilan juga dapat meningkatkan risiko pre eklamsia dan bayi lahir prematur. Adapun pada tingkat yang parah dapat menyebabkan diabetes gestasional dan berat badan lahir bayi rendah. Meski jarang terjadi, virus dapat ditularkan ke janin selama kehamilan.

Walensky menunjukkan data adanya keamanan dari dampak setelah vaksin dari studi yang dilakukan kepada 2.500 ibu hamil yang disuntik vaksin mRNA Moderna dan Pfizer - BioNTech selama 20 minggu pertama kehamilan.

Kendati demikian, hasil dari persalinan yang menunjukkan adanya dampak vaksin masih terbatas lantaran vaksin baru tersedia pada Desember.

Sejumlah kecil kehamilan pasien kebidanan yang diimunisasi yang diikuti hingga aterm belum mengidentifikasi masalah apa pun, menurut Sascha R. Ellington, seorang ahli epidemiologi yang memimpin tim tanggap darurat di divisi kesehatan reproduksi di C.D.C.

Sebuah penelitian terhadap 827 orang yang melahirkan setelah divaksinasi menghasilkan tingkat efek samping dan hasil yang buruk serupa dengan sebelum pandemi. Namun, pemantauan harus dilakukan lebih jauh. Studi ini diterbitkan pada bulan April di New England Journal of Medicine.

"Saat ini manfaat vaksinasi dan risiko Covid selama kehamilan dan juga penularan saat hamil melampaui risiko teoritis vaksin," kata Ellington.

“Saya pikir cukup jelas dengan semua yang kami pelajari bahwa ketika Anda mengalami sakit yang lebih parah saat hamil, dan ada data yang mengkhawatirkan dari negara lain bahwa wanita hamil lebih parah terkena varian Delta, dibandingkan dengan strain sebelumnya,” kata Denise Jamieson, seorang dokter kandungan di Emory University di Atlanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : New York Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper