Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Jokowi Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Ini Proyeksinya Menurut Pakar

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan hanya ada dua isu yang akan menjadi fokus dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi pada esok hari
rnPresiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/7/2021). Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli dan akan melakukan pembukaan secara bertahap mulai 26 Juli 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presidenrn
rnPresiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/7/2021). Presiden Joko Widodo mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli dan akan melakukan pembukaan secara bertahap mulai 26 Juli 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presidenrn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR pada Senin (16/8/2021), sehari menjelang HUT ke-76 Republik Indonesia.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan hanya ada dua isu yang akan menjadi fokus dalam pidato kenegaraan Presiden Jokowi pada esok hari

"Pandemi pandemi pandemi dan ekonomi ekonomi ekonomi. Vocab (kosa kata) pemerintah itu sudah bisa ditebak, terbatas. Karena semua menteri bicara seperti itu. Artinya, ini menjadi common issue," ujar dosen komunikasi politik Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah ini, dikutip Minggu (15/8/2021).

Ia menuturkan hanya dua isu itu yang relevan dan kontekstual dibicarakan Presiden dalam pidatonya nanti. Adapun isu-isu lain, kata dia, kurang signifikan lantaran tak bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat.

Di sisi lain, ia melihat tak ada yang dapat memastikan kapan pagebluk ini akan berakhir. Dari dua isu utama itu, Adi memprediksi imbauan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan upaya menumbuhkan ekonomi lewat sektor pariwisata akan disinggung oleh Presiden.

Adi mengakui pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen memang cukup relevan untuk diglorifikasi lantaran menumbuhkan optimisme.

Namun, ia mengingatkan, Indonesia belum sepenuhnya terbebas ancaman dampak pandemi. "Jangan seakan-akan terbebas dari resesi lalu udah bebas segala-galanya, kan tidak begitu juga," kata Adi.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 menjadi salah satu yang digaungkan pemerintah dalam sepekan terakhir. Kendati begitu, sejumlah ekonom menilai angka itu semu lantaran diukur dari kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

Dia pun menyarankan Presiden Jokowi tak hanya menyampaikan informasi yang manis kepada publik, khususnya mengenai pertumbuhan ekonomi 7,07 persen.

Ia mengatakan pemerintah juga harus terbuka bahwa masyarakat kelas menengah ke bawah masih babak belur dihantam pandemi Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper