Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mural 'Jokowi 404 Not Found', Fadli Zon: Presiden Bukan Lambang Negara

Fadli Zon meminta pemerintah tidak berlebihan menanggapi kritik publik lewat ekspresi seni. Dia menyebut bahwa mural salah satu bagian dari ekspresi budaya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon ikut berkomentar terkait penghapusan mural Jokowi 404: Not Found. Menurutnya, Presiden bukan lambang Negara sehingga tidak perlu ditanggapi berlebihan,

Melalui akun Twitter, Fadli Zon meminta pemerintah tidak berlebihan menanggapi kritik publik lewat ekspresi seni. Dia menyebut bahwa mural salah satu bagian dari ekspresi budaya.

Tak usah berlebihan tanggapi mural, lukisan, poster, meme dan ekspresi seni lainnya. Itu bagian dr ekspresi budaya,” tulisnya di laman Twitter, Sabtu (14/8/2021).

“Justru respons berlebihan mereduksi hak rakyat utk menyatakan sikap/pendapat atau kemerdekaan berekspresi. Lagi pula Presiden bukan lambang Negara. Katanya demokrasi,” tambahnya.

Sebelumnya, satu karya mural di kawasan Batuceper, Kota Tangerang, Banten mengundang perhatian publik. Karya tersebut menampilkan visual wajah mirip Presiden Jokowi dengan bagian matanya ditutup kelir merah bertuliskan 404: Not Found.

Tidak lama setelah karya ini meluas di media sosial, aparat setempat menghapus gambar tersebut dengan cat berwarna hitam. Aparat bahkan mencari pembuat mural tersebut.

Polisi setempat berdalih tindakan itu diambil lantaran menganggap Presiden sebagai lambang Negara. Sebab itu, Fadli Zon menyebut bahwa Presiden bukan lambang Negara.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldoni menyebut tidak ada yang salah dari mural tersebut apabila telah mendapat izin. Pembuatan mural tanpa izin kata dia melawan hukum dan sewenang-wenang.

"Makanya kami keras. Ada hak orang yang diciderai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa izin kita. Orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan," tulisnya melalui Twitter.

Kendati begitu, komentar Faldo kontradiktif dengan upaya penghapusan mural oleh aparat di lapangan. Pasalnya, hanya gambar mirip Jokowi yang dihapus, sedangkan mural di kiri dan kanan gambar itu dibiarkan begitu saja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper