Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen PBB Antonio Guterres Sebut Afghanistan Jadi Tak Terkendali

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres setelah gerilyawan Taliban merebut kota terbesar kedua dan ketiga di negara itu.
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters
Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa Afghanistan menjadi tak terkendali dan mendesak semua pihak untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

Hal itu diungkapkannya setelah gerilyawan Taliban merebut kota terbesar kedua dan ketiga di negara itu.

"Ini adalah saat untuk menghentikan serangan. Ini adalah saat untuk memulai negosiasi serius. Ini adalah momen untuk menghindari perang saudara yang berkepanjangan, atau isolasi Afghanistan," kata Guterres kepada wartawan di New York.

Wakil Presiden Pertama Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan, setelah pertemuan keamanan yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani, bahwa dia bangga dengan angkatan bersenjata.

Dia juga mengatakan pemerintah akan melakukan semua langkah yang memungkinkan untuk memperkuat perlawanan terhadap Taliban.

Ledakan dalam pertempuran telah menimbulkan kekhawatiran akan krisis pengungsi dan kemunduran dalam hak asasi manusia.

Tahun ini, warga sipil yang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka berjumlah sekitar 400.000 orang, yang 250.000 di antaranya sudah pergi sejak Mei, kata seorang pejabat PBB.

Di antara kota-kota besar Afghanistan, pemerintah masih memegang kendali atas Mazar-i-Sharif di utara dan Jalalabad, dekat perbatasan Pakistan di timur, selain Kabul.

Sementara itu, Amerika Serikat mengirimkan 3.000 personel ke Afghanistan setelah gerilyawan Taliban merebut kota terbesar kedua dan ketiga di negara itu.

Namun, pasukan itu diterbangkan ke Kabul, Ibu Kota Afghanistan, untuk membantu mengevakuasi staf kedutaan dan warga sipil lainnya, kata seorang pejabat AS pada Sabtu (14/8/2021).

Pentagon mengatakan dua batalyon marinir dan satu batalyon infanteri akan tiba di Kabul pada Minggu (15/8/2021) malam. "Mereka telah tiba, kedatangan mereka akan berlanjut sampai besok," kata pejabat AS itu kepada Reuters tanpa menyebut nama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper