Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Hengkang dari Gelanggang Perang, Taliban Kuasai Afghanistan?

AS tidak menemukan lagi kenyamanan setelah menjalani perang terpanjangnya dalam sejarah, karena banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan.
Presiden AS Joe Biden. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden
Presiden AS Joe Biden. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden

Persoalan di Lapangan

Layaknya dalam peperangan, kekuatan udara sulit untuk digunakan di kota-kota yang penuh dengan penduduk sipil. Pada sisi lain, jumlah pasukan elite Afghanistan juga terbatas, ujar analis politik internasional CNN, Nick Paton Walsh seperti dikutip, Senin (9/8/2021).

Pasti sulit bagi para jenderal Afghanistan untuk mengetahui “titik api” mana yang harus dipadamkan. Hal itu terlihat ketika Taliban berhasil merebut Kunduz, kota besar Afghanistan pertama yang jatuh setelah penarikan pasukan AS membuat pertahanan kota itu rapuh.

Pada sisi lain, ada pula komplikasi lain yang mendesak. Amerika Serikat telah menegaskan, bahwa 18 hari dari sekarang, ketika penarikan semua pasukan internasional selesai. Dengan demikian, bantuan serangan udara akan berhenti, sehingga kekuatan pasukan akan digunakan secara terbatas, ujar Walsh.

Artinya, harapan akan kapasitas untuk memukul dengan cepat kekuatan Taliban pada menit-menit terakhir menjadi tipis, bahkan hilang sama sekali. Faktanya serangan Taliban sejak sepekan terakhir telah mengubah banyak peta kekuatan.

Dari sisi Amerika Serikat, Presiden Joe Biden terikat dengan janjinya untuk segera membawa pasukan AS pulang.

AS tidak menemukan lagi kenyamanan setelah menjalani perang terpanjangnya dalam sejarah, karena banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan. Keluar dari Afghanistan menjadi satu-satunya pilihan, meski terkesan negara itu tidak gentleman, karena meninggalkan gelanggang perang dengan meninggalkan perang saudara.

Halaman Sebelumnya
Kejatuhan Kota Besar
Halaman Selanjutnya
Tak Bermanfaat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper