Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Hengkang dari Gelanggang Perang, Taliban Kuasai Afghanistan?

Selain kota besar Kunduz, Kota Ghazni juga tengah terancam dikuasai milisi pemberontak. AS dan negara sekutu Afghanistan pendukungnya belum pernah melihat wilayah tersebut jatuh ke tangan Taliban sebegitu cepat.
Pejuang milisi Afghanistan berjaga-jaga di sebuah pos terdepan melawan gerilyawan Taliban di distrik Charkint di Provinsi Balkh, Afghanistan. Bloomberg/AFP/Getty Images/Farshad Usyan
Pejuang milisi Afghanistan berjaga-jaga di sebuah pos terdepan melawan gerilyawan Taliban di distrik Charkint di Provinsi Balkh, Afghanistan. Bloomberg/AFP/Getty Images/Farshad Usyan

Kejatuhan Kota Besar

Memang, banyak kalangan yang telah memprediksi apa yang terjadi saat ini ketika AS memilih keluar dari Afghanistan lebih awal.

Akan tetapi, satu hal yang tidak diperkirakan adalah akselerasi kondisi yang begitu cepat memburuk. Pasalnya, sepuluh hari terakhir, setidaknya delapan dari  34 provinsi berhasil direbut milisi Taliban.

Hal itu telah menempatkan Afghanistan ke posisi paling berbahaya dalam dua dekade terakhir.

Selain kota besar Kunduz, Kota Ghazni juga tengah terancam dikuasai milisi pemberontak. AS dan negara sekutu Afghanistan pendukungnya belum pernah melihat wilayah tersebut jatuh ke tangan Taliban sebegitu cepat.

Tidak hanya itu, yang lebih berbahaya lagi adalah ketika di wilayah pedesaan mereka ternyata memiliki lebih banyak dukungan.

Lalu, apakah kondisi tersebut bisa berbalik dan pasukan pemerintah bisa kembali menguasai seluruh wilayah? Tentu jawabannya pasti tidak mudah.

Kendati AS masih membantu kekuatan udara untuk memperkuat pasukan khusus Afghanistan di darat, namun serangan tepat sasaran dari udara akan sulit untuk dilakukan. Maklum, jumlah pasukan udara AS juga sangat terbatas dan mereka pun tengah menunggu pemberangkatan pada akhir Agustus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper