Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov beserta mitranya dari China, Wang Yi menyebut misi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan gagal, agaknya ada benarnya.
Lavrov menyebut, bahwa klaim Presiden AS Joe Biden bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan dilakukan setelah misinya membuahkan hasil, tidak benar. Semua orang, termasuk masyarakat AS sendiri, mengetahui bahwa misi itu sebenarnya kandas, katanya seperti dilansir situs media Sputnik (8/7/2021).
Dia menjelaskan, bahwa kelompok teroris ISIS dan Al-Qaeda justru menguat di Afghanistan selain Taliban sendiri. Kini, kelompok itu bahkan semakin menggila dalam memproduksi dan menyelundupkan bahan-bahan narkoba yang sebagain digunakan untuk membeli senjata.
Sedangkan Wang Yi mengatakan, bahwa perang AS selama 20 tahun di Afghanistan tidak membawa faedah dan perdamaian bagi negara itu.
Alih-alih menciptakan perdamaian, kini yang ada adalah perang saudara antara pemerintah menghadapi kelompok bersenjata Taliban.
Perang bahkan telah menyisakan puluhan ribu warga yang terbunuh sia-sia. Padahal, kata Wang, China berharap Afghanistan mampu membangun rezim Islam yang mampu memerangi semua terorisme, serta berkomitmen untuk hidup berdampingan secara bersahabat dengan semua negara tetangga.
Hal itu diharapkan tercipta setelah pasukan AS dan tentara asing hengkang.