Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nadiem: Kebanggaan pada Produk dan Inovasi Dalam Negeri Masih Rendah

Di satu sisi masyarakat merasa kualitas produk dalam negeri masih kurang bersaing, di sisi lain cukup banyak inovasi pelajar dan mahasiswa yang kurang diberi tempat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berdialog dengan kepala sekolah dan guru saat melakukan kunjungan kerja di SMK Negeri 8 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11/2020)./Antara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berdialog dengan kepala sekolah dan guru saat melakukan kunjungan kerja di SMK Negeri 8 Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (4/11/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan bahwa kebanggaan rakyat Indonesia pada produk dan inovasi dalam negeri masih rendah. 

Kondisi itu, jelasnya, menjadi tantangan utama Kemendikbudristek yang harus segera diatasi. Hal itu diungkapkannya dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26, Selasa (10/8/2021).

“Kecintaan dan kebanggaan kita atas produk-produk buatan dalam negeri dapat dibilang cukup rendah. Pada satu sisi masyarakat merasa kualitas produk dalam negeri masih kurang bersaing, di sisi lain cukup banyak inovasi pelajar dan mahasiswa yang kurang diberi tempat. Tantangan itulah yang sekarang menjadi salah satu prioritas Kemendikbudristek,” kata Nadiem dalam sambutan Harteknas.

Menurutnya, salah satu cara terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan mengedepankan semangat Merdeka Belajar, yakni mendukung inovasi yang lahir dari kolaborasi.

Dalam konsep Merdeka Belajar, kata Nadiem, peserta didik adalah prioritas utama. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidik harus memberikan kemerdekaan kepada para pelajar untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan inovasi.

“Namun, inovasi saja sekarang tidak cukup, globalisasi dan perkembangan zaman menuntut kita menghilangkan batas-batas dan sekat-sekat yang memisahkan antara bidang ilmu, sektor, dan lembaga,” kata dia.

Melalui program-program Merdeka Belajar seperti SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka, Kemendikbudristek membuka pintu-pintu kolaborasi lintas sektor dan menghilangkan sekat-sekat serta membuka kolaborasi lintas lembaga sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu produk inovasi kita termasuk hilirisasinya.

“Seperti layaknya Merdeka Belajar yang menjadi gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, bangga buatan dalam negeri tidak semestinya hanya menjadi jargon, tetapi juga aksi nyata yang melibatkan semua lapisan masyarakat,” tambahnya.

Untuk sektor pendidikan, seluruh pihak dapat bersama mengembangkan produk-produk merah putih dan dalam pengembangannya perlu menguatkan sinergi yang melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, selain rektor pendidikan pemerintah, juga dunia usaha dan dunia industri.

“Sinergi inilah yang nantinya akan memungkinkan pemanfaatan inovasi yang lebih luas dan lebih berkesinambungan. Saya yakin Indonesia akan tumbuh menjadi negara yang tangguh dengan inovasi anak bangsa dan gerakan bersama mewujudkan Merdeka Belajar,” ujar Nadiem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper