Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur New York Andrew Cuomo berjuang untuk membela posisi politiknya di tengah ancaman pemakzulan oleh badan legislatif negara bagian menyusul temuan pelecehan seksual atas 11 wanita muda baik di kantor maupun di rumah dinasnya.
Mayoritas anggota Majelis Negara Bagian New York mengatakan bahwa mereka mendukung proses pemakzulan terhadap gubernur jika dia tidak mengundurkan diri.
Cuomo terlibat dalam pelecehan seksual terhadap karyawan wanita di kantor negara bagiannya sehingga melanggar undang-undang federal dan negara bagian, menurut hasil investigasi independen oleh Jaksa Agung negara bagian, Letitia James seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (5/8/2021).
Cuomo yang telah membantah melakukan kesalahan, kini menghadapi semakin banyak penyelidikan oleh jaksa lokal. Bahkan dia dikecam para pemimpin Partai Demokrat, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Mayoritas warga New York (59 persen) dan mayoritas kalangan anggota Partai Demokrat New York (52 persen) berpikir Cuomo, yang menjadi terkenal secara internasional karena penanganan tahap awal pandemi virus Corona di New York, harus mengundurkan diri, menurut Jajak Pendapat Marist kemarin.
Jajak Pendapat Marist dilakukan dengan melibatkan 614 orang dewasa warga New York yang dipilih secara acak dan dilakukan melalui telepon rumah atau ponsel pada 3 Agustus ketika berita tentang temuan Jaksa Agung diumumkan.
Setidaknya 82 dari 150 anggota badan legislatif kota tersebut mengatakan secara terbuka bahwa mereka lebih suka memulai proses penggulingan gubernur Demokrat masa jabatan ketiga jika dia tidak mundur.
Komite Kehakiman Majelis telah memulai penyelidikan pemakzulan dan dijadwalkan bertemu berikutnya pada 9 Agustus. Mayoritas anggota Majelis diperlukan untuk mengesahkan persidangan pemakzulan tersebut.