Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lawatan Menlu Retno, AS Janjikan Dukungan Tambahan Senilai US$30 Juta

Penasihat Keamanan AS menyampaikan komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar US$30 juta berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan dan obat-obatan.
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn

, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi fokus membahas kemitraan dalam menangani Covid-19 antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk terkait komitmen bantuan vaksin, dalam kunjungannya ke Washington DC pada Senin (2/8/2021).

Berdasarkan keterangan tertulis pada Selasa, Menlu Retno bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA) Jake Sullivan di Gedung Putih.

Menlu Retno menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada AS atas dukungannya

“Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS,” kata Retno.

NSA Sullivan menyampaikan komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar US$30 juta berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan dan obat-obatan. Dengan dukungan tambahan ini, maka total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi sebesar US$65 juta.

Selain dukungan ini, AS telah memberikan dukungan kerja sama dose-sharing vaksin Moderna melalui Covax Facility yang berjumlah 8 juta dosis. Sebagaimana diketahui, tambahan vaksin Moderna sebanyak 3,5 juta telah tiba di Jakarta pada Minggu lalu.

Selain itu, Menlu RI juga membahas kerja sama jangka panjang Indonesia-AS di bidang kesehatan agar kapasitas nasional, regional dan global lebih baik dalam menghadapi pandemi mendatang.

Dalam pertemuan dengan perusahaan pengembang vaksin, dibahas kemungkinan kolaborasi pengembangan vaksin berbasis mRNA di Indonesia agar Indonesia memiliki kemampuan pengembangan vaksin berbasis teknologi terbaru serta kerja sama beyond Covid-19.

“Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terupatik penyakit menular," ungkapnya.

Dalam rangkaian pertemuan tersebut, Menlu Retno juga bertemu dengan beberapa industri farmasi dan kesehatan di antaranya Eli Lilly; President dan CEO Arcturus (farmasi bergerak dalam pembuatan vaksin mRNA) dan Baylor College of Medicine (pusat riset pembuatan vaksin protein rekombinan).

Dalam pertemuan dengan Eli Lilly, perusahaan tersebut memberikan dukungan obat-obatan untuk Covid-19 sebesar US$51,6 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper