Bisnis.com, JAKARTA – Catatan kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi, di atas 30.000-an per harinya, meski sudah melaksanakan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4.
Hal ini, menurut epidemiolog tak perlu menjadi masalah, jika penanganan sudah benar dan kematian bisa ditekan.
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, bahwa banyak temuan kasus menjadi kelemahan pemerintah dalam penanganan kasus adalah paradigma yang keliru.
“Justru jika sedikit patut dicurigai lemahnya mendeteksi musuh. Tidak perlu malu dengan kasus banyak. Perlu malu itu jika kematian banyak,” kata Dicky saat dihubungi Bisnis, Senin (2/8/2021).
Dicky menyarankan, dalam penanganan Covid-19 ke depannya, pemerintah agar lebih baik berkomunikasi mengajak masyarakat untuk terlibat.
“Jadikan masyarakat sebagai subjek dengan memberikan data dan info yang transparan dan berimbang,” ujarnya.
Baca Juga
Pemerintah juga diminta memastikan edukasi untuk masyarakat jelas, baik dan buruknya jika nantinya memutuskan PPKM diperpanjang, agar tidak membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan.
“Kelola euforia keberhasilan pemerintah dengan startegi risiko yang tepat. Jangan sampai yang diterima masyarakat jadi salah, seolah-olah kondisi sudah aman, padahal kita belum aman. Kendor sedikit, bisa naik lagi BOR-nya,” imbuh Dicky.
Sampai dengan Minggu (1/8/2021), kasus di Indonesia bertambah 30.738, sehingga totalnya mencapai 3.440.396 kasus. Adapun, kasus yang ada diambil hanya dari 178.375 spesimen.
Adapun, kematian masih tinggi, tercatat sebanyak 1.604 orang, sehingga totalnya mencapai 95.723 orang.