Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta seluruh generasi milenial mengkaji kembali sistem demokrasi langsung Indonesia yang dinilai rentan dengan politik uang dan biaya yang cukup tinggi.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet di sela-sela acara Ngobras (Ngobrol Santai) dan Ngompol (Ngobrol Politik) bersama Presiden BEM Universitas Islam Negeri periode 2019-2020 Sultan Rivandi di Jakarta, Senin (26/7/2021).
"Sistem pemilihan langsung di dalam pemilihan pimpinan daerah, pusat ataupun legislatif sangat rentan dengan money politic dan biaya tinggi. Kalau kita pertahankan bukan tidak mungkin demokrasi kita hanya begantung pada angka, bukan lagi memperjuangkan aspirasi rakyat," tuturnya dalam siaran pers, Senin (26/7/2021).
Selain itu, menurut Bamsoet sistem demokrasi langsung juga dinilai berpotensi mengarah ke tindak pidana korupsi, sehingga kata Bamsoet tidak heran banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi.
"KPK juga melakukan kajian bahwa pemilihan langung itu daya rusaknya luar biasa atas sistem ini. Tidak sedikit kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi karena saat pemilihan mereka mengeluarkan biaya yang sangat tinggi," ujarnya.
Bamsoet juga menilai evaluasi terhadap sistem demokrasi ke arah yang lebih baik harus segera dilakukan oleh generasi milenial, sehingga tidak ada lagi praktik korupsi yang dilakukan oleh para pejabat.
Baca Juga
"Jadi karena itu, kita perlu merefleksi kembali pelaksanaan sistem demokrasi Indonesia," tutupnya.