Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Kembali Alami Lonjakan Kasus Baru Covid-19

Puluhan ribu orang di-lockdown di ibu kota provinsi Jiangsu, Nanjing, saat otoritas menguji 9,2 juta penduduk kota itu setelah wabah menyebar pekan lalu.
Tenaga medis melayani warga yang mengantre untuk menjalani uji asam nukleat di sebuah halaman perumahan, menyusul kasus impor penyakit Covid-19 dari negara tetangga Myanmar, di kota perbatasan Ruili, Prefektur Dehong, Provinsi Yunnan, China, Rabu (16/9/2020). Foto diambil tanggal 16 September 2020./Antararn
Tenaga medis melayani warga yang mengantre untuk menjalani uji asam nukleat di sebuah halaman perumahan, menyusul kasus impor penyakit Covid-19 dari negara tetangga Myanmar, di kota perbatasan Ruili, Prefektur Dehong, Provinsi Yunnan, China, Rabu (16/9/2020). Foto diambil tanggal 16 September 2020./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA--China mencatat 76 kasus baru Covid-19 sekaligus menjadi angka harian tertinggi sejak Januari di tengah lonjakan infeksi lokal di kota Nanjing.

Lonjakan itu terjadi saat negara itu memulai putaran kedua pengujian massal untuk menekan penyebaran wabah tersebut. Padahal China telah mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap kasus baru dengan cepat melacak dan menguji sebagian besar populasinya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Infeksi lokal menyumbang 40 dari kasus baru tersebut, menurut Komisi Kesehatan Nasional dalam sebuah pernyataan seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (26/7).

Sebanyak 39 kasus lokal dilaporkan di provinsi Jiangsu dan satu di provinsi timur laut Liaoning, kata komisi itu.

Sedangkan jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi 24 dari 17 kasus sehari sebelumnya.

Puluhan ribu orang kemudian di-lockdown di ibu kota provinsi Jiangsu, Nanjing, saat otoritas menguji 9,2 juta penduduk kota itu setelah wabah yang terkait dengan bandaranya pekan lalu. 

Pelacakan kontak juga menemukan lima orang yang melakukan perjalanan melalui bandara Nanjing positif Corona setelah tiba di Anhui dan tiga provinsi lainnya sehingga memicu kekhawatiran bahwa klaster tersebut dapat menyebabkan wabah nasional baru. 

Situasi tersebut mendorong pejabat Nanjing untuk mengumumkan putaran kedua pengujian massal bagi semua penduduk mulai Minggu (25/7) guna mengidentifikasi pasien yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk menunjukkan gejala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper