Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan mengapa pemeriksaan spesimen yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir rendah.
Pasalnya, rendahnya jumlah spesimen yang dites berpengaruh pada penurunan pencatatan kasus Covid-19.
Wiku menjelaskan penurunan ini disebabkan karena beberapa kemungkinan, seperti penurunan testing di akhir pekan, ataupun keterlambatan input data yang berasal dari laboratorium ke dalam pusat sistem data pemerintah.
"Ke depannya pemerintah berkomitmen meningkatkan kapasitas upaya 3T [testing, tracing, treatment] secara keseluruhan dengan berkoordinasi serta memfasilitasi pemerintah daerah untuk mencapai targetnya sesuai yang telah ditetapkan dalam Instruksi Mendagri," jelasnya.
Berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang dites pada Minggu (18/7/2021) sebanyak 192.918 sampeldan pada Senin (19/7/2021) hanya 160.686 sampel (data ini kemudian direvisi oleh Satgas dengan laporan terbaru mencapai 193.437 samperl). Hal ini membuat tambahan kasus turun dari kisaran 50.000-an ke 34.000-an.
Padahal, jika dilihat dari positivity rate, masih cukup tinggi, dengan persentase 37,66 persen. Artinya, masih banyak orang yang tidak terdeteksi positif Covid-19.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah melalui Kemenkes juga sudah menargetkan untuk meningkatkan tes nasional sampai 400.000 sehari. Alih-alih naik, malah terjadi penurunan, yang sebelumnya sempat menyentuh di atas 250.000 spesimen, ke bawah 200.000.