Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag Siapkan 25 Asrama Haji untuk Penanganan Covid-19

Kemenag siap mendukung upaya penanganan Covid-19 dengan menjadikan asrama haji sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas / Dok. Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas / Dok. Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya siap menyerahkan 25 asrama haji jika dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Menag dalam peresmian RS Pertamina Jaya Ektensi Arafah Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada Senin (19/7/2021) yang juga dihadiri oleh Menteri BUMN, Menteri Kesehatan. Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hadir secara virtual.

"Kami memiliki 31 asrama haji. Sebanyak 25 di antaranya siap untuk digunakan jika memang diperlukan. Manakala dibutuhkan kami serahkan kepada pak Erick dan Pak Menteri Kesehatan," kata Menag.

Dalam acara tersebut, pemerintah meresmikan perluasan Rumah Sakit Pertamina Jaya dengan memanfaatkan Asrama Haji Pondok Gede.

Dengan luas 4.127 meter persegi setinggi 4 lantai, rumah sakit ini bisa digunakan untuk perawatan pasien bergejala berat dan kritikal dengan kapasitas total 150 tempat tidur dan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 124 tempat tidur.

Sementara itu, untuk level ICU dan HCU dilengkapi dengan 74 mesin ventilator dan 50 ventilator HNFC, serta 26 tempat tidur ruang isolasi. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah berupaya menyiapkan skenario terburuk dengan adanya ancaman varian Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan kapasitas fasilitas kesehatan tambahan seiring dengan menumpuknya pasien di rumah sakit. Selain itu, pemerintah juga akan menambah pasokan oksigen, seperti yang dilakukan negara-negara lainnya.

"Oksigen konsetrator, oksigen generator, dan mobile hospital diharapkan dapat dipercapat. Negara Uni Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai antre untuk membeli alat tersebut," kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper