Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Impor 400.000 Oksigen Likuid dan 50.000 Konsentrator

Upaya pemerintah untuk mengimpor oksigen ini dilakukan setelah melihat tren kasus di sejumlah negara meningkat tajam.
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengimpor sedikitnya 400.000 ton oksigen liquid untuk membantu penanganan Covid-19. Upaya ini disebut untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan oksigen bagi pasien.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan impor oksigen ini dilakukan setelah melihat tren kasus di sejumlah negara meningkat tajam.

“Kita berjaga walaupun sebenarnya kita tidak butuh sebanyak itu, tapi kalau melihat tren dunia perkembangan di Amerika, perkembangan di Inggris di mana trennya sekarang meningkat tajam,” katanya saat konferensi pers virtual, Senin (12/7/2021).

Lebih lanjut, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo telah menyetujui impor 50.000 oksigen konsentrator. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan oksigen cair.

Pemerintah rencananya meminjamkan oksigen konsentrator kepada masyarakat terpapar Covid-19 di rumah dengan gejala ringan.

“Akan kita bagikan untuk digunakan di kasus yang ringan dan itu kita pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah kita selesaikan itu bisa diambil. Itu bisa 5 liter sehingga bisa dipakai 5 hari,” terangnya.

Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat menambahkan oksigen konsentrator nantinya dibagikan kepada rumah sakit setelah kasus Covid-19 selesai.

Tidak disebutkan negara yang akan mengekspor oksigen tersebut kepada Indonesia. Akan tetapi, Luhut pernah menyebutkan bahwa pemerintah berencana mengimpor oksigen dari Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper