Bisnis.com, JAKARTA – Dengan jumlah kasus Covid-19 yang masih terus meningkat, Pemerintah terus berupaya melakukan pengamanan suplai oksigen. Adapun, terkait pengadaannya, dipastikan tak akan sampai ada korupsi.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyebutkan, per hari ini, penambahan kasus mencapai 38.391 kasus. Dengan penambahan kasus yang tinggi setiap harinya, maka suplai oksigen yang dibutuhkan pun meningkat.
Diperkirakan kebutuhan mencapai sekitar 1.700 ton oksigen per hari pada 20 Juli 2021 dan akan dibutuhkan sekitar 4.700 oksigen konsentrator untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dia menambahkan, Koordinator PPKM Darurat yang juga Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah meminta Kementerian Perindustrian untuk segera merealisasikan ketersediaan oksigen dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan produksi oksigen, isotank dan tabung oksigen sehingga semua dapat berjalan maksimal pada Minggu 11 Juli 2021.
“Koordinator PPKM Darurat juga telah meminta Kementerian Perindustrian menyiapkan tiga kapal tanker untuk menyiapkan oksigen cair baik yang dapat didatangkan oleh industri lokal maupun impor,” ujar Dedy pada konferensi pers PPKM Darurat, Kamis (8/7/2021).
Dia melanjutkan, pemerintah telah mendatangkan 7.100 unit oksigen konsentrator dan menyiapkan 7 unit oksigen generator.
Baca Juga
Dedy mengatakan bahwa pesan Koordinator PPKM Darurat jelas, agar memudahkan semua aturan untuk kelancaran suplai oksigen dan harus sesuai dengan acuan harga yang telah ditetapkan.
“Tidak ada korupsi! Hukuman pasti menanti bagi mereka yang melanggar hukum dan hukuman akan diperberat apabila mereka mengeksploitasi penderitaan masyarakat Indonesia,” tegas Dedy.
Dedy mengatakan, berbagai indikator dan data mobilitas penduduk belum menunjukkan penurunan sebanyak 50 persen. Padahal itu angka yang harus dicapai untuk menurunkan penularan. Karena itu, dia mengajak semua pihak menghentikan penularan dengan di rumah saja, menahan diri untuk tidak keluar rumah, apalagi berkerumun.
“Sekali lagi kami sampaikan di rumah saja dan taati semua protokol kesehatan dengan seketat-ketatnya,” katanya.