Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendiri Antivirus John McAfee Tewas Bunuh Diri di Dalam Penjara

Pendiri antivirus John McAfee ditemukan tewas akibat bunuh diri ketika mendekam di dalam penjara di Barcelona.
Pendiri perangkat antivirus John McAfee ditemukan tewas bunuh diri/BBC.com
Pendiri perangkat antivirus John McAfee ditemukan tewas bunuh diri/BBC.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri perangkat lunak antivirus John McAfee ditemukan tewas akibat bunuh diri di sel penjara Barcelona. 

Dilansir dari BBC.com, John McAfee ditemukan tewas beberapa jam setelah pengadilan Spanyol setuju untuk mengekstradisinya ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan penggelapan pajak.

Departemen Kehakiman Catalan mengatakan petugas medis penjara mencoba menyadarkan John McAfee, tetapi tidak berhasil.

"Semua bukti menunjukkan McAfee mengambil nyawanya sendiri [bunuh diri]", tulis salah satu sumber seperti dikutip BBC.com, Kamis (24/6/2021).

John McAfee merupakan seorang tokoh kontroversial di dunia teknologi. Perusahaannya merilis perangkat lunak antivirus komersial pertama.

McAfee VirusScan membantu memicu industri multi-miliar dolar di dunia komputer. Akhirnya, perusahaan tersebut dijual ke raksasa teknologi Intel seharga lebih dari US$7,6 miliar. 

Pada Oktober 2020, John McAfee ditangkap di Spanyol ketika dia hendak naik pesawat ke Turki. McAfee dituduh gagal mengajukan pengembalian pajak selama empat tahun, meskipun menghasilkan jutaan dari pekerjaan konsultasi, ceramah, mata uang kripto, dan penjualan hak. 

Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuduh bahwa McAfee menghindari kewajiban pajak dengan meminta pendapatannya dibayarkan ke rekening bank dan rekening pertukaran mata uang kripto atas nama calon pembeli.

Dia juga dituduh menyembunyikan aset, termasuk kapal pesiar dan properti real estate, juga atas nama orang lain. Pengadilan Nasional Spanyol mengesahkan ekstradisinya ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan pada Rabu pagi.

Dalam beberapa tahun terakhir, McAfee berulang kali mengklaim bahwa ada rencana untuk menangkapnya. Namun, pengadilan mengatakan tidak ada bukti bahwa dia dituntut karena alasan politik atau ideologis, seperti dikutip dati El Pais. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper