Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat menghargai dukungan dan menyambut baik kerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya mencapai nol emisi karbon.
“Indonesia telah membuat beberapa pengumuman penting tentang ambisi iklim kita dalam beberapa minggu terakhir, salah satunya kami mengumumkan nol emisi karbon pada tahun 2060 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” ungkap Luhut membuka Forum Perubahan Iklim Tri Hita Karana dengan tema Aligning for Climate Action on Road to Net Zero Carbon Emission, Rabu (23/06/2021), dikutip dari laman Kemenko Marves.
Dia juga menyampaikan bahwa PLN, sebagai perusahaan energi milik negara, telah memutuskan untuk memoratorium pembangunan baru pembangkit listrik bertenaga batu bara dalam perencanaan mereka mulai 2023.
“Selain itu, kerja sama dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan akan menjadi prioritas utama dalam hubungan AS-Indonesia ini,” imbuhnya.
Kolaborasi ini, sambung Luhut, mencakup topik pemodelan energi, transisi dari energi fosil, teknologi energi bersih, dan energi bersih tingkat lanjut melalui kolaborasi G to G dan lebih luas lagi terkait dengan investasi dan kemitraan.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, kebutuhan akan perubahan dan inovasi teknologi serta pembiayaan transisi adalah yang utama.
Baca Juga
Menurutnya, perubahan teknologi kewirausahaan dan keuangan yang inovatif adalah kunci mengubah ekonomi Indonesia menjadi ‘Natural Capital Carbon and Communities Superpower’.
“Kami berencana untuk meluncurkan pusat keunggulan dalam teknologi dan keuangan selama masa G20 di tahun 2022,” kata Menko Luhut.
Untuk mencapai hal itu, Luhut memastikan bahwa pemerintah Indonesia akan melibatkan swasta terkait inovasi teknologi.
Dia menambahkan, pembangunan pusat pengetahuan masa depan yang akan berfokus pada peran alih teknologi, hingga penelitian dan pengembangan oleh investasi swasta sangat dibutuhkan.