Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Ingatkan Prokes, Masyarakat Jangan Lengah!

Kemenkes kembali mengingatkan masyarakat mengenai prokotol kesehatan yang melemah, sehingga menyebabkan kasus Covid-19 kembali melonjak.
Satpol PP Kabupaten Sleman melakukan pembinaan dan pembagian masker di kawasan Stadion Maguwoharjo Sleman./Antara/HO-Humas Pemkab Sleman
Satpol PP Kabupaten Sleman melakukan pembinaan dan pembagian masker di kawasan Stadion Maguwoharjo Sleman./Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Indonesia melonjak sampai lebih dari 15.000 kasus sehari, sebaagai akibat dari libur lebaran dan juga varian baru, varian Delta. Kondisi ini utamanya disebabkan melemahnya protokol kesehatan 3M di kalangan masyarakat.

“Sebenarnya meskipun ada varian baru Covid-19, apabila masyarakat mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas, dan menjaga kebersihan, kita bisa mengendalikan pandemi ini,” papar Maxi Rein Rondonuwu, Sesditjen dan Plt. Dirjen P2P Kemenkes RI pada Dialog Produktif KPCPEN, Rabu (23/6/2021).

Maxi mengingatkan terus kepada masyarakat bahwa kerugiannya sangat luar biasa apabila kita jatuh sakit karena Covid-19. Selain berakibat vatal, pelayanan kesehatan baik fasilitas maupun tenaga kesehatan juga semakin terbatas.

Menurutnya, upaya pemerintah menerapkan PPKM Mikro juga sudah merupakan cara terbaik saat ini untuk mengendalikan Covid-19 hingga ke level RT/RW.

“Peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting dalam menimbulkan kembali kesadaran masyarakat agar lebih bersabar menjalankan prokes,” pesan Maxi.

Pemerintah daerah dan pemerintah juga telah berupaya dengan mengantisipasi kesiapan sarana terutama rumah sakit serta percepatan vaksinasi dengan target pada Juli mendatang mencapai 1 juta dosis per hari. Saat ini rata-rata vaksinasi sudah mencapai 700.000 dosis per hari.

Di sisi lain, antisipasi lonjakan kasus juga dilakukan di sisi hilir, yaitu terhadap mereka yang telah positif tertular Covid-19. Salah satu yang sangat mendesak adalah peningkatan kapasitas rumah sakit.

Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet M. Arifin, dalam kesempatan yang sama melaporkan bahwa saat ini timnya sudah membuka rumah susun (rusun) Nagrak di Cilincing, Marunda, Jakarta Utara, sebagai pusat isolasi baru guna mengurangi beban Wisma Atlet yang sudah 90 persen terisi pasien.

“Mudah-mudahan semakin banyak pasien Wisma Atlet yang sembuh dan pulang sehingga Wisma Atlet bisa menampung kembali pasien Covid-19 yang belum terlayani. Tower di Nagrak juga perlu segera diaktifkan semua untuk menampung pasien gejala ringan dan tanpa gejala demi mengurangi beban Wisma Atlet,” terang Arifin.

Satu tower di Rusun Nagrak, menurut keterangan Arifin memiliki 16 lantai, yang tiap lantainya memiliki 17 unit ruangan ukuran 36 meter persegi. Sejak Selasa (23/6/2021), Rusun Nagrak sudah diaktifkan dan sudah terisi 121 pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

#ingatpesanibu, #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper